Survei KIC: Pemanfaatan AI oleh Industri RI Baru Tahap Awal

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Luky Maulana
17 Februari 2025, 18:05
President Director & CEO of Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, saat memberikan pidato pembuka pada acara Indonesia AI Day 2024, Kamis (14/11/2024). Dok/Indosat.
Katadata
President Director & CEO of Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, saat memberikan pidato pembuka pada acara Indonesia AI Day 2024, Kamis (14/11/2024). Dok/Indosat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Teknologi kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keberadaan teknologi ini sudah dimanfaatkan oleh pelaku industri di dalam negeri, namun penggunaannya masih terbatas. 

Hal tersebut merupakan salah satu temuan dalam laporan Katadata Insight Center (KIC) bertajuk Kedaulatan AI Untuk Memberdayakan Indonesia. 

Dalam laporan itu disebutkan, sebanyak lebih dari 80 persen bisnis sudah mulai berinvestasi atau menggunakan AI untuk operasional mereka. Di saat yang sama, baru 13 persen bisnis di Indonesia yang telah memanfaatkan AI secara advanced.

“Secara umum tingkat adopsi AI di Indonesia masih berada di tahap awal tetapi menunjukkan perkembangan yang signifikan,” demikian tertulis dalam laporan.

Terkait implementasi AI di Indonesia, KIC mengklasifikasikannya berdasarkan kerangka McKinsey (perusahaan konsultan global) melalui indikator Taker, Shaper, dan Maker.

Taker merujuk kepada penggunaan sebuah teknologi dengan hanya menggunakan model yang sudah tersedia tanpa ada kustomisasi.

Lalu Shaper merupakan penggunaan teknologi dalam tahap mampu memodifikasi. Sedangkan Maker merujuk kepada penggunaan teknologi dengan mampu menciptakan produk sendiri.

Berdasarkan telaah KIC, pemanfaatan AI di Indonesia saat ini baru mencapai tahap Taker. Itu berarti Indonesia baru menjadi pengguna dari teknologi dimaksud, serta tidak menciptakan inovasi baru.

“AI jenis ini paling mudah dan murah untuk diimplementasikan serta memberikan manfaat langsung yang jelas bagi masyarakat,” demikian riset KIC. Aplikasi AI berbasis chatbot, misalnya, banyak diadopsi oleh perusahaan dan institusi publik di Indonesia.

Pada kategori Taker, perusahaan swasta di Indonesia umumnya baru pada tahap riset dan pengembangan (R&D) untuk solusi AI yang lebih canggih.

Peluang Transformasi berbasis AI

AI memiliki dampak besar untuk memberikan nilai tambah di setiap rantai nilai, berdasarkan riset Kearney yang dikutip oleh KIC. Studi dimaksud menyebutkan dua sektor yang beroleh manfaat paling besar, yakni penjualan dan pemasaran, serta rantai pasok.

Selain itu, riset Kearney menyebutkan pula pemanfaatan AI di Indonesia dapat memberikan nilai tambah ke produk domestik bruto (PDB) senilai Rp2.612 triliun pada 2030.

“Penting bagi Indonesia untuk masuk ke fase Shaper dan Maker serta menciptakan game-changing AI. Hal ini agar Indonesia dapat bersaing secara global, menciptakan dampak yang besar untuk Indonesia Emas 2045, dan memastikan kedaulatan AI nasional,” begitu bunyi riset KIC.

Pada sektor swasta, salah satu perusahaan yang secara konkret tengah melakukan transformasi menuju Shaper adalah Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH). Perusahaan telekomunikasi ini memiliki visi untuk menjadi AI TechCo.

Belakangan perusahaan menggulirkan sejumlah inisiatif yang berkenaan dengan AI. Sebut misal, dari sisi pengembangan teknologi, Indosat pada awal 2024 bermitra dengan NVIDIA untuk menghadirkan unit pemroses grafis (GPU Blackwell).ke dalam infrastrukturnya.

Lalu, perusahaan pada Agustus 2024 meresmikan pusat AI pertama di Indonesia, yakni Indosat AI Experience Center di Solo Technopark (STP). Fasilitas ini dibangun bekerja sama dengan NVIDIA dan Huawei untuk memperkenalkan teknologi AI.

Hampir bersamaan, Lintasarta, anak usaha Indosat, meluncurkan GPU Merdeka, yang didukung oleh NVIDIA dan Accenture. GPU Merdeka akan menghadirkan infrastruktur dan platform AI cloud untuk pelaku bisnis nasional.

Adapun pada November 2024, perusahaan bekerja sama dengan GoTo meluncurkan Sahabat-AI, ekosistem large language model (LLM) open-source berbahasa Indonesia. Peluncuran Sahabat-AI ini merupakan rangkaian acara dari Indonesia AI Day.

Pun begitu, Indosat memanfaatkan pula AI untuk efisiensi operasional dan layanan pelanggan. Misalnya, Digital Intelligence Operation Center (DIOC), yang membantu menganalisis performa jaringan, mendeteksi masalah secara real-time, dan melakukan pemeliharaan preventif.

Masih berdasarkan riset KIC, Indosat dianggap menetapkan standar baru dalam inovasi AI di Indonesia. Tidak hanya berfokus pada aspek teknologi saja, perusahaan membangun AI dengan pendekatan ekosistem yang inklusif.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...