Induk Facebook Gaet Influencer untuk Kenalkan Metaverse di Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
19 Mei 2022, 13:42
facebook, meta, metaverse, teknologi, kabel bawah laut, internet,
Disney
Film Wreck It Ralph 2

Induk Facebook, Meta memperkenalkan teknologi metaverse di Indonesia. Caranya, dengan menggandeng kreator konten (content creator) atau influencer hingga membangun kabel bawah laut.

“Seberapa siap Indonesia (beralih ke metaverse)? Iya, ada banyak pekerjaan rumah (PR), tetapi kami tidak berdiam diri,” kata Country Director for Meta Indonesia Pieter Lydian dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022, Kamis (19/5).

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu pun menyiapkan lima cara untuk mendorong adopsi metaverse di Tanah Air, yakni:

1. Mengembangkan perangkat seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR)

2. Membuat program yang menyasar kreator konten

"Kami mendorong kreator konten aktif bertransformasi ke metaverse," ujar dia.

3. Berkerja sama dengan universitas menyiapkan talenta digital di metaverse

4. Terlibat dalam pengembangan infrastruktur internet

"Kami berinvestasi dua kabel bawah laut. Ini untuk meningkatkan konektivitas di Indonesia dan pemerataan," katanya.

5. Menggencarkan edukasi dan literasi digital

"Ada banyak program yang kami berikan lewat (program) edukasi ini agar masyarakat mengenal banyaknya peluang di metaverse," ujar Pieter.

Menurut dia, Meta gencar mengenalkan metaverse karena potensinya besar. Berdasarkan data dari Analysis Group, metaverse berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global US$ 3 triliun.

Pendiri Microsoft Bill Gates juga memperkirakan bahwa pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse akan menjadi tren pada 2023 – 2024.

Bill Gates menyebut periode tren rapat di dunia virtual itu sebagai ‘tahun yang paling tidak biasa dan sulit’. Ia menilai, 2022 dan selanjutnya merupakan masa yang lebih digital.

Menurutnya, pandemi Covid-19 mendorong banyak orang beralih ke digital. Ini termasuk merevolusi tempat kerja.

Data Statisa menunjukkan, banyak orang yang bekerja di metaverse, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

 

Raksasa teknologi asal Cina, Baidu juga memperkirakan bahwa adopsi metaverse butuh waktu lama, yakni hingga enam tahun agar bisa hadir sepenuhnya secara global.

Presiden HTC China Alvin Graylin juga mengatakan bahwa metaverse secara penuh akan hadir dalam lima sampai 10 tahun. Namun, bagian dari produk-produk pendukungnya akan hadir lebih cepat.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...