Telkomsel Rambah Layanan IoT untuk Manufaktur
Perusahaan telekomunikasi Telkomsel menyediakan layanan internet of things atau IoT bernama Telkomsel IoT Smart Manufacturing. Ini seiring dengan potensi pasar IoT yang dianggap besar, khususnya untuk manufaktur.
Direktur Planning & Transformation Telkomsel Wong Soon Nam mengatakan, Telkomsel akan menyediakan layanan IoT dari ujung ke ujung atau end-to-end. Layanan terintegrasi ini memungkinkan terciptanya peningkatan efisiensi, produktivitas, hingga keamanan di sektor manufaktur.
Layanan Telkomsel IoT Smart Manufacturing menyediakan solusi menyeluruh karena di dalamnya mencakup production control and monitoring, overall equipment efficiency (OEE), quality control using computer vision, traceability, warehouse management, hingga manufacturing execution system (MES) dengan data platform.
Layanan IoT dari Telkomsel juga dapat dikombinasikan dengan solusi Telkomsel IoT lainnya, seperti IoT Energy Monitoring solution, IoT Asset Performance Management untuk kebutuhan warehousing, hingga IoT Manage SD-WAN 5G untuk solusi konektivitas berbasis komputasi awan (cloud). Layanan ini juga bisa dikombinasikan dengan IoT Fleetsight untuk monitoring aset, serta IoT Control Tower untuk order management.
Layanan memanfaatkan connected sensor dan collected data sebagai pengumpulan data yang dianalisis. Tujuannya agar manufaktur bisa melakukan pengambilan keputusan cepat dan tepat yang meliputi seluruh rantai suplai.
Layanan IoT ini telah diimplementasikan oleh PT. Akebono Brake Astra Indonesia. Telkomsel IoT Smart Manufacturing mampu memberikan solusi atas permasalahan warehouse management system dan part pulling system di perusahaan tersebut.
Soon Nam mengatakan, upaya Telkomsel merambah pasar IoT agar perusahaan mampu mendukung berbagai pelaku bisnis lintas sektor industri di Indonesia. "Layanan kami dapat mengakselerasikan transformasi sistem operasional melalui pemanfaatan teknologi berbasis IoT terkini," katanya.
Selain itu, upaya ini juga mempertegas komitmen Telkomsel yang mendukung pemerintah melakukan percepatan transformasi Industri 4.0.
"Telkomsel IoT Smart Manufacturing juga mendukung terciptanya industri manufaktur yang ramah lingkungan, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs)," ujar Soon Nam.
Sebab, melalui IoT produksi produk manufaktur berjalan melalui proses terintegrasi yang lebih ekonomis. Ini akan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan melalui konservasi energi dan sumber daya alam.
Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian RI Heru Kustanto mengatakan bahwa layanan dari Telkomsel ini mampu mendorong sektor manufaktur untuk bertransformasi. "Kami juga akan terus memberikan dukungan kepada Telkomsel yang membangun sinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mewujudkan Indonesia 4.0," katanya.
Upaya Telkomsel merambah pasar IoT seiring dengan potensinya yang besar. Laporan World Economic Forum bertajuk 'The Future of Jobs Report 2020' menyebutkan, sebanyak 9 % perusahaan pada 2025 akan memanfaatkan teknologi IoT.
Sementara itu, Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) memproyeksikan market value IoT Indonesia bakal mencapai US$ 40 miliar pada 2025. Ini berasal dari 678 juta perangkat IoT di Indonesia.