Elon Musk Dekati Investor, Cari Pendanaan Baru Untuk Twitter
Elon Musk dilaporkan tengah melobi sejumlah investor untuk mencari pendanaan baru untuk platform media sosialnya Twitter. Hal ini seiring kaburnya pengiklan dari platform tersebut karena khawatir tentang pendekatan yang diambil Musk untuk mengawasi cuitan para pengguna Twitter.
Mengutip Reuters, salah satu investor yang didekati oleh tim Elon Musk yaitu Ross Gerber, presiden dan CEO di Gerber Kawasaki Wealth & Investment Management.
Dia mengatakan telah dihubungi oleh perwakilan Musk yang menawarkan saham Twitter dengan harga US$ 54,20 per lembar. Harga tersebut sama dengan yang dibayarkan Musk ketika mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022.
Kemudian platform berita Semafor melaporkan bahwa direktur pelaksana kantor keluarga Elon Musk, Jared Birchall telah menghubungi calon investor, mengutip dua orang yang mengetahui upaya penggalangan dana.
Twitter di bawah kendali Elon Musk terus melakukan kebijakan yang cukup kontroversial. Belum lama ini platform media sosial tersebut menutup sementara akun milik beberapa jurnalis dari media asal Amerika Serikat usai mereka mengkritik kebijakan terbaru Twitter.
Musk menjelaskan bahwa alasan menutup sementara akun-akun tersebut karena telah melanggar aturan terbaru Twitter, salah satunya yaitu melanggar aturan doxxing yang melarang berbagi informasi pribadi. “Aturan doxxing yang sama berlaku untuk ‘jurnalis’ seperti untuk lainnya,” cuit Musk, Jumat (16/12).
Menurut laporan NBC News, Twitter mensuspensi akun enam jurnalis asal media terkemuka di AS, yakni Ryan Mac dari The New York Times, Donie O’Sullivan (CNN), Drew Harwell (The Washington Post), Matt Binder (Mashable), Micah Lee (The Intercept), dan Steve Herman (VOA). Serta akun tiga jurnalis independen, Aaron Rupar, Keith Olberman, dan Tony Webster.
Musk membuat kebijakan larangan doxxing setelah akun @elonjet memuat informasi pelacakan jet pribadi keluarganya secara real time menggunakan data yang tersedia di domain publik. Akun tersebut kemudian ditutup pada Rabu (14/12).
Pada profil akun tersebut terdapat keterangan: “Twitter menangguhkan akun yang melanggar peraturan Twitter.” Musk sempat mengancam tindakan hukum terhadap operator akun tersebut, karena dianggap membahayakan keluarganya.
“Mengkritik saya sepanjang hari tidak apa-apa, tetapi saya tidak diam saja bila membahayakan keluarga saya,” cuit Musk pada Kamis (15/12). Enam jurnalis ini kemudian mereka memberitakan atau membagikan kabar tindakan suspensi terhadap @elonjet.
Musk kemudian membuat pernyataan bahwa separuh dari akun yang disuspensi memposting tautan ke pelacak jet yang melanggar kebijakan doxxing yang baru. Tujuannya untuk menunjukkan aturan doxxing tersebut tidak main-main.
Musk mengatakan akan memulihkan kembali akun yang melanggar doxxing setelah tujuh hari disuspensi. Meskipun berdasarkan hasil jajak pendapat pada akunnya, sebanyak 43% memilih agar Twitter memulihkan akun-akun itu “sekarang”.