Gaji CEO Apple Tim Cook Dikabarkan Akan Dipotong 40% Tahun Ini
Apple dikabarkan akan memotong gaji Tim Cook lebih dari 40% tahun ini. Ini atas permintaan CEO Tim Cook setelah dikritik para pemegang saham.
Komite kompensasi Apple memutuskan untuk memberi Tim Cook total ‘kompensasi target’ US$ 49 juta atau sekitar Rp 744 miliar. Berdasarkan pengajuan peraturan pada Kamis (12/1), angka ini turun dari tahun lalu US$ 84 juta.
Namun gaji pokok Tim Cook tidak berubah, yakni US$ 3 juta atau sekitar Rp 45,5 miliar. Bonus juga tetap sampai US$ 6 juta sekitar Rp 91 miliar.
Apple mengatakan, nilai yang ditargetkan dari penghargaan ekuitas untuk Tim Cook akan turun dari US$ 75 juta pada 2022 menjadi US$ 40 juta tahun ini.
Persentase unit saham yang diberikan kepada Tim Cook dalam paket gaji 2023 terkait kinerja Apple, sebesar 75% dari keseluruhan penghargaan ekuitas. Ini meningkat dibandingkan tahun lalu 50%.
Alasannya, karena beberapa pemegang saham menginginkan insentif Tim Cook lebih selaras dengan pertumbuhan perusahaan ke depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekayaan bersih Tim Cook meroket menjadi US$ 1,7 miliar. Menurut Forbes, sebagian besar karena harga saham Apple melonjak.
Total gaji aktualnya pada tahun mencapai US$ 99,4 juta. Ini termasuk:
- US$ 630.600 untuk biaya keamanan pribadi
- US$ 712.500 untuk penggunaan jet pribadi
Tahun lalu, pemegang saham Apple didesak oleh kelompok penasihat investor terkemuka untuk memberikan suara menentang paket gaji Tim Cook.
Financial Times melaporkan bahwa mayoritas pemegang saham (64%) setuju dengan penasihat investor tersebut.
Namun, Apple mengatakan bahwa Tim Cook, mantan kepala operasional yang menggantikan mendiang Steve Jobs sebagai CEO pada 2011, masih memiliki dukungan investor yang besar.
BBC Internasional melaporkan di bawah kepemimpinan Tim Cook, Apple menjadi perusahaan pertama yang mencapai valuasi pasar saham US$ 3 triliun sebelum akhirnya turun menjadi sekitar US$ 2,1 triliun saat ini.
Apple mengalami beberapa bulan yang sulit setelah permasalahan pabrik-pabrik di Cina. Produksi iPhone pun menghadapi gangguan signifikan menjelang musim liburan.
Harga saham Apple pun jatuh lebih dari 20% dalam setahun terakhir.