Ciri Profesi Tergerus Teknologi AI : Tugas Rutin dan Perintah Berulang

Lavinda
Oleh Lavinda
15 Mei 2023, 12:39
AI
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.
Peserta mengikuti latihan kerja dan setifikasi profesi di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, Jawa Barat, Senin (20/2/2023).

 Ahli Teknologi Informasi maplecode.id Ahmad Faizun memproyeksi profesi berpotensi tergerus oleh keberadaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di masa mendatang adalah pekerjaan dengan tugas rutin dan perintah berulang.

"Seperti penerjemah, paralegal, pegawai negeri di tingkat birokrat atau administrasi, pekerja pabrik untuk produk non-customized," kata ahli keamanan siber seperti dikutip Antara, Senin (15/5).

Sementara itu, profesi yang diperkirakan mampu bertahan di tengah keberadaan AI di masa mendatang adalah pekerjaan yang memiliki banyak kreativitas atau proses peningkatan, seperti artis, dokter atau politisi.

Selain itu, para pembuat kebijakan pemerintah, ilustrator, analis, serta pekerjaan yang bertindak out of the box atau di luar kebiasaan dan memiliki intuisi yang tak dapat dilihat oleh AI juga dapat bertahan ke depannya.

Kemudian, terdapat pula profesi yang dapat beradaptasi dengan AI, antara lain Data Scientist, Machine Learning Specialist, Big Data dan Analytical Specialist dan profesi lainnya, seperti akuntan, auditor serta spesialis keamanan informasi.

"Mengapa profesi ini dapat berjuang dan memenangkan masa depan? AI dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan karier karena mereka adalah pengadopsi awal dan pengguna berat teknologi AI," ujarnya.

Sebelumnya, Laporan World Economic Forum bertajuk Future of Jobs Survey 2023 menyebutkan perkembangan teknologi AI dinilai berpotensi menggeser fungsi beberapa jenis profesi dan pekerjaan, sehingga mengalami penurunan peran dalam lima tahun mendatang.

Laporan WEF menyebutkan, jenis pekerjaan yang paling banyak hilang tergantikan teknologi AI di antaranya, Petugas Administrasi, Sekretaris, Teller Bank, Petugas Layanan Pos, Kasir dan Petugas Tiket.

Selain itu, pekerjaan lain yang berpotensi mengalami penurunan peran ialah, Petugas Entri Data, Sekretaris Administrasi dan Eksekutif, serta Petugas Akuntansi, Pembukuan, dan Penggajian.

WEF menjelaskan laporan ini dihasilkan dengan membandingkan data Organisasi Buruh Internasional atau ILO secara proporsional antara perkiraan pertumbuhan dan perkiraan jumlah total pekerja dalam perannya.

WEF melaporkan, setidaknya 23% pekerjaan di dunia terdisrupsi oleh adanya perkembangan AI. 

"Secara keseluruhan, analisis kami menunjukkan bahwa 69 juta pekerjaan akan diciptakan dan 83 juta pekerjaan hilang, menyebabkan kontraksi pasar tenaga kerja global 14 juta pekerjaan dalam lima tahun ke depan," demikian tertulis dalam laporan WEF bertajuk Future of Jobs Survey 2023 yang terbit Mei 2023.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...