Sebulan Terakhir, Trelix Catat Ada 6 Juta Serangan Siber di Indonesia

Lenny Septiani
24 Oktober 2023, 16:20
Sektor perbankan, finansial, logistik, layanan kesehatan, hingga manufaktur harus mewaspadai serangan siber.
123rf/maksim shmeljov
Sektor perbankan, finansial, logistik, layanan kesehatan, hingga manufaktur dihadapkan pada berbagai tantangan keamanan siber.

Perusahaan cyber security global Trelix mencatat terjadi enam juta serangan siber di Indonesia selama bulan September. Kebanyakan menyerang industri layanan keuangan atau perbankan.

"Semalam saya baru tanyakan ke threat internal kita, kemudian di dashboard kita itu bisa terlihat dalam satu bulan, itu malicious itu terdeteksi di Indonesia mencapai 6 juta per bulan,” kata Country Manager Trellix di Indonesia Hans Tanit, dalam Security Day 2023: Cybershield 360, Safeguarding Your Business in the Digital Age, di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (24/10).

Sebanyak 34.000 dari 6 juta malicious itu dinilai sudah sangat rentan. Pasalnya, memiliki level keamanan yang paling tinggi. “Kalau diibaratkan dalam satu ruangan kemudian di depan pintu itu sudah menunggu begitu banyak kemungkinan terjadinya serangan, kemungkinan besar terjadi atau terinfeksi yang namanya ransomware,” ujarnya.

Hans mengatakan industri yang paling banyak mendapatkan serangan siber adalah industri keuangan atau perbankan. Ia menambahkan, serangan siber kini bukan sekadar menunjukkan kehebatan, tapi sudah urusan ekonomi.

Keamanan Siber Jadi Keharusan untuk Bisnis

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Country Chief Executive Indonesia Ingram Micro Mulia Dewi Karnadi mengatakan, Indonesia yang memiliki jumlah populasi besar, itu sudah menjadi aset tersendiri.

Tidak hanya sektor perbankan, Dewi menyebut layanan finansial, logistik, layanan kesehatan, hingga manufaktur, saat ini tengah dihadapkan pada berbagai tantangan keamanan siber. Tantangan-tantangan tersebut berpotensi membawa dampak serius terhadap reputasi, kepercayaan, dan kelaikan terhadap regulasi apabila tidak dikelola dan diantisipasi dengan tepat. 

Cyber security bukan lagi menjadi beban biaya, tapi sudah harus menjadi part of the foundation sebuah bisnis,” ujarnya.

Menurutnya, seiring dengan lanskap digital yang sangat dinamis yang didorong oleh pengadopsian teknologi terkini seperti big data, cloud, internet of things, serta kecerdasan artifisial, data beserta analisisnya telah menjadi landasan kritikal bagi lahirnya keputusan-keputusan bisnis penting yang strategis. “Sehingga, menjadi sangat jelas bahwa keamanan siber tidak lagi sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan mutlak bagi bisnis,” kata Dewi. 

Di era konektivitas yang tidak mengenal batas, Dewi mengatakan, melindungi perusahaan melalui langkah-langkah keamanan siber yang kokoh harus menjadi komitmen mendasar bagi seluruh perusahaan dalam memperkuat ketangguhan dan menjamin keberlangsungan bisnis mereka di masa depan.

la menambahkan, Ingram Micro telah membangun komitmen kuat untuk menghadirkan solusi keamanan siber yang tepat bagi bisnis di berbagai industri melalui pemahaman mendalam terhadap tantangan serta kebutuhan dunia bisnis, kepakaran tim, dan portfolio solusi end-to-end yang lengkap berkat kemitraan yang luas dengan berbagai jenama teknologi informasi dan keamanan siber dunia.

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...