Beda Penyebab Hilangnya Pencarian Nama Mahfud dan Taylor Swift di X

Lenny Septiani
29 Januari 2024, 10:39
Konser Taylor Swift The Eras Tour
instagram.com/taylorswift/
Konser Taylor Swift The Eras Tour
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Selain calon wakil presiden Mahfud MD, nama Taylor Swift juga tidak muncul dalam pencarian di platform X atau Twitter. Hilangnya pencarian Taylor Swift disebabkan viralnya foto pornografi hasil karya teknologi deepfake kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

X mengkonfirmasi mereka mencegah pengguna untuk mencari nama Taylor Swift setelah deepfake pornografi dari artis tersebut mulai beredar di platform tersebut.

"Ini adalah tindakan sementara dan dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena kami memprioritaskan keamanan dalam masalah ini,” kata Kepala operasi bisnis X Joe Benarroch dalam sebuah pernyataan kepada Wall Street Journal, Minggu (28/1). Langkah ini diambil beberapa hari setelah masalah ini pertama kali diketahui.

Penanganan X terhadap masalah ini menuai kritik karena lamban dalam mengekang penyebaran gambar-gambar yang tidak senonoh dan eksplisit secara seksual.

Tidak jelas dari mana foto-foto tersebut berasal. Namun, NBC News melaporkan foto tersebut menyertakan tanda dari situs web yang terkenal menerbitkan gambar telanjang palsu para selebriti. Situs web ini memiliki bagian yang didedikasikan untuk “AI deepfake.”

Foto-foto tersebut telah dilihat lebih dari 27 juta kali dan mendapat lebih dari 260.000 suka dalam 19 jam sebelum akun yang mempostingnya ditangguhkan.

Setelah foto-foto palsu Taylor Swift menjadi viral pada hari Rabu, para penggemar Swift mengambil tindakan dengan melaporkan secara massal akun-akun yang menyebarkan gambar-gambar tersebut. Mereka juga membanjiri tagar-tagar yang berkaitan dengan penyanyi tersebut dengan konten-konten yang positif.

Berbeda dengan kasus Taylor Swift, hilangnya pencarian Mahfud di X karena serangan dari akun bot yang mengirim spam dengan nama menteri tersebut.

"Jadi keyword Mahfud itu ada yang mengirim spam, bot spam, dalam jumlah banyak. Di setiap cuitan ada kata 'Mahfud'. Yang saya lihat itu," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers di Kominfo, Jumat (26/1/2024).

Semuel menyampaikan, X atau Twitter sudah menyampaikan kepada Kominfo bahwa hilangnya kata 'Mahfud' disebabkan oleh akun bot. Akun-akun itu juga sudah terdeteksi.

"X sudah melaporkan ke saya. Sudah ditemukan bot, ada bot spamming," ujar Semuel. "Tadi saya telepon pukul 8.30 dari Singapura itu mereka mengatakan sedang recovery."

Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...