Google Pecat 28 Pegawai yang Demo Proyek Israel, 9 Dipenjara
Google memecat 28 karyawan yang berdemo terkait Project Nimbus atau proyek yang mendukung teknologi Israel. Selain itu, ada sembilan pegawai yang dipenjara.
Selain Google, karyawan Amazon ikut berdemo terkait Project Nimbus pada Rabu (17/4). Proyek ini merupakan hasil kerja sama Google, Amazon, Israel dengan nilai investasi US$ 1,2 miliar.
“Sembilan karyawan ditangkap di kantor Google dan Amazon,” kata Juru bicara pengunjuk rasa Jane Chung dikutip dari The Washington Post, Rabu (17/4).
Dalam video yang diambil oleh salah satu pengunjuk rasa dan dibagikan kepada The Washington Post, petugas Departemen Kepolisian New York masuk ke kantor Google dan memberi tahu para pendemo bahwa mereka akan ditangkap jika tidak pergi.
Ketika para pekerja Google dan Amazon menolak, polisi meminta mereka untuk berbalik dan meletakkan tangan di belakang punggung.
“Mereka menghalangi pekerjaan karyawan lain secara fisik dan mencegah pegawai lain mengakses fasilitas. Ini jelas merupakan pelanggaran terhadap kebijakan, dan kami akan menyelidiki dan mengambil tindakan,” kata Juru bicara Google Bailey Tomson.
“Para karyawan ini diberi cuti administratif, dan akses mereka ke sistem kami dipotong. Setelah menolak beberapa permintaan untuk meninggalkan lokasi, penegak hukum dilibatkan untuk menghapusnya guna memastikan keamanan kantor,” Bailey menambahkan.
Beberapa jam setelah itu, Google memecat 28 karyawan yang ikut berdemo. Juru bicara Google Anna Kowalczyk mengatakan, karyawan tersebut diberhentikan setelah penyelidikan internal menyimpulkan bahwa mereka bersalah.
“Mereka secara fisik menghambat pekerjaan karyawan lain dan mencegah mereka mengakses fasilitas kami,” kata Anna dikutip dari Wired.
“Setelah menolak beberapa permintaan untuk meninggalkan lokasi, penegak hukum dilibatkan untuk mengamankan mereka guna memastikan keamanan kantor. Project Nimbus merupakan pekerjaan rahasia atau militer,” Anna menambahkan.
Kata Pendemo soal Pegawai Google Dipecat
Lebih dari 100 orang, termasuk pegawai Google dan Amazon berdemo terkait Project Nimbus pada Rabu (17/4). Sebagian besar yang dilaporkan merupakan karyawan Alphabet, induk Google.
Juru bicara No Tech for Apartheid, koalisi pekerja teknologi dan kelompok aktivis yang dipimpin Muslim dan Yahudi, MPower Change dan Jewish Voice for Peace, Jane Chung mengatakan bahwa beberapa pekerja yang dipecat tidak terlalu provokatif.
Mereka hanya menghadiri protes di luar ruangan dan mengambil kaos yang dibagikan oleh penyelenggara. “Yang lainnya pergi ke luar, berdiri di dekat para pengunjuk rasa demi keselamatan,” kata Jane.
Mantan engineer perangkat lunak YouTube Zelda Montes mengatakan, mereka ditangkap setelah menduduki kantor Google di New York selama lebih dari sepuluh jam. Ia menilai, Google melanggar perlindungan hukum AS bagi para pekerja.
“Sangat jelas bahwa Google terlibat dalam perilaku ilegal untuk menghalangi pengorganisasian buruh dengan melakukan pembalasan terhadap pekerja yang tidak ditangkap,” kata Montes.
“Saya kecewa dengan betapa jahatnya Google, namun saya tidak terkejut bahwa mereka lebih marah karena karyawannya duduk diam, dibandingkan dengan bagaimana teknologi mereka membunuh orang,” Montes menambahkan.