Kata Kominfo soal Investasi Apple Hanya Rp 1,6 T, Vietnam Rp 256,5 T
Investasi Apple di Vietnam total 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun sejak 2019 atau jauh lebih tinggi ketimbang Indonesia Rp 1,6 triliun. Berikut tanggapan Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Banyak orang yang tidak paham, investasi manufaktur Vietnam itu ada tax holiday 50 tahun,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi di kantornya, Jakarta, Jumat (19/4).
“Vietnam membeirkan insentif yang cukup bombastis. Tetapi kan semua negara punya kepentingan. Bayangkan saya tax holiday (yang diberikan), tanah (lahan) free 75 tahun. Orang-orang bertanya kepentingan Vietnam apa? Tenaga kerja yang diserap 200 ribu,” Budi menambahkan.
“Kalau di Indonesia masih berpikir mau bagaimana? Itu kewenangan Menteri Keuangan Sri Mulyani, (bagian) investasi dan perindustrian. Vietnam menawarkan insentif luar biasa. Indonesia harus berhitung,” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan mempelajari regulasi-regulasi yang berpotensi menghambat investasi Apple masuk ke Indonesia.
“Nanti kami pelajari, tentu adjust kiri - kanan untuk sesuai dengan aturan-aturan Indonesia. Tapi kalau aturan itu menghambat, kami memang harus ganti,” kata Luhut dalam video di Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (18/4).
Luhut mengatakan, aturan pemerintah terkadang mengikat bangsa sendiri sehingga tidak kompetitif. “Jadi intinya semua persaingan. Dan persaingan itu akibatnya efisiensi. Efisiensi itu akan membawa Indonesia lebih kompetitif di dalam berbagai bidang ke depan ini,” Luhut menambahkan.
Menurut Luhut, CEO Apple Tim Cook melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial, karena memiliki bonus demografi sampai 2030-an. Ia menegaskan, investasi Apple di Indonesia nantinya bertambah.
“Dia (Tim Cook) juga mau investasi di Indonesia. Dia memerintahkan kepada staf untuk segera menindaklanjuti,” ujar Luhut. “Presiden Jokowi memerintahkan saya untuk segera merespons terhadap rencana mereka (Apple) mau investasi dalam jumlah yang cukup besar di Indonesia.”
Saat ini, Apple membangun empat Apple Developer Academy di Indonesia sejak 2018 dengan total investasi Rp 1,6 triliun. Satu Apple Developer Academy memakan biaya Rp 400 miliar.
“Investasi untuk tiga Apple Developer Academy Rp 1,2 triliun. Jika ditambah satu lagi di Bali, maka menjadi Rp 1,6 triliun,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Budi Arie Setiadi kepada Katadata.co.id, Rabu (17/4).
Keempat Apple Developer Academy di Indonesia di antaranya:
- Apple Developer Academy di Binus BSD, Serpong, Tangerang
- Apple Developer Academy di Universitas Ciputra di Surabaya
- Apple Developer Academy di Infinite Learning di Batam
- Apple Developer Academy di Bali
Apple belum menyampaikan rencana untuk membangun Apple Store maupun pabrik iPhone di Indonesia. Dengan begitu, belum ada investasi lain di luar Apple Developer Academy.
Namun CEO Apple Tim Cook menyatakan akan mempertimbangkan pembangunan pabrik di Indonesia. Sementara itu, Budi Arie menyampaikan bahwa pembahasan investasi di luar Apple Developer Academy sedang dipertimbangkan oleh raksasa teknologi asal Amerika tersebut.
“Yang lain-lain mereka sedang pertimbangkan. Tapi dari komitmen dan keseriusan, mereka berharap Indonesia terlibat proses produksi dan pengembangan lebih lanjut,” ujar Budi.
Di Vietnam, Apple membangun rantai pasok produk sejak satu dekade lalu. Dengan kedatangan Tim Cook di negara ini pada Senin (15/4), perusahaan mengumumkan akan melipatgandakan investasi pabrik.
Dengan begitu, total investasi Apple di Vietnam sejak 2019 menjadi 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun.
Apple memiliki 26 pemasok dengan 28 pabrik di Vietnam, menurut daftar 2022. Sebagian besar berlokasi di bagian utara, sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rantai pasok yang ada di Cina selatan.
Produsen iPhone itu menyebutkan sudah menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja di Vietnam. Produk yang dibuat di negara ini di antaranya Airpods dan Apple Watches.
Vietnam Utara secara historis merupakan pusat pembuatan produk elektronik, serta memiliki tenaga kerja yang murah dan terampil. “Tidak ada tempat seperti Vietnam, negara yang dinamis dan indah,” kata Tim Cook dalam siaran pers, Senin (15/4).