Alasan Internet Cepat Starlink Tak Cocok Dipakai di Jakarta
Warganet yang berdomisili di Bandung menceritakan pengalaman menggunakan Starlink dengan kecepatan internet puncak 360 Mbps atau mega bit per detik. Kementerian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo menyampaikan, layanan Starlink tak cocok dipakai di Jakarta.
“Starlink lebih cocok di daerah 3T atau tertinggal, terdepan, terluar. Jika di kota, tidak. Harga tidak akan kompetitif di perkotaan, dia (Starlink) akan kalah," kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi di kantornya, Jakarta, Selasa (30/4).
Budi menyampaikan, Starlink menjangkau area yang selama ini menghadapi tantangan geografis dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi, sehingga tidak tersentuh oleh operator seluler.
Starlink menggunakan teknologi satelit Low Earth Orbit atau LEO, sehingga bisa menyediakan internet tanpa perlu membangun menara telekomunikasi alias BTS.
Warganet yang berdomisili di Bandung Barat dengan nama akun @drayanaindra atau Indra membagikan pengalaman menggunakan internet Starlink. Ia menggunakan perangkat Starlink di Cigugur Girang, Parongpong, Bandung Barat.
“Cocok untuk di pelosok atau area yang tidak tercakup fiber optic. Jika di perkotaan, tidak worth it, karena bisa memakai layanan operator seluler yang jauh lebih murah,” kata Indra melalui platform X.com, Jumat (3/5).
“Internet Starlink tidak cocok dipakai di lokasi padat pemukiman. Apalagi rumah yang dikelilingi oleh gedung dan pohon-pohon tinggi. Kalau sudah lock, stabil sekali,” Indra menambahkan.
Hari ini resmi jadi pengguna starlink. Thank you @Starlink @elonmusk to bring this innovation. pic.twitter.com/B7VHNlIa0H— indra (@drayanaindra) May 3, 2024
Unggahannya diunggah ulang 2.000 kali dan mendapatkan 764 komentar per Senin (6/5) pukul 14.59 WIB.
Katadata.co.id sudah meminta izin kepada Indra untuk mengutip unggahannya tersebut. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
Sementara itu, salah satu warganet mengunggah tangkapan layar alias screenshot kecepatan internet Starlink hanya 20,35 Mbps untuk unduh alias download dan 0,14 Mbps untuk unggah atau upload. Warganet dengan nama akun @sanadunt itu menggunakan layanan Starlink di Jakarta.
“Mungkin kurang tinggi posisinya. Jadi terhalang oleh dinding atau pohon. Sebenarnya. Kalau di Bandung kota lebih baik memakai layanan fiber optic,” Indra berkomentar.
Indra bercerita, perangkat Starlink menyediakan peta kekuatan sinyal dan log pencarian sinyal satelit. “Setelah 12 jam lebih collect sinyal, kecepatan internet lebih stabil,” kata Indra. “Paling cepat 360 Mbps. Rata-rata 250 Mbps.”