Kominfo Akan Bangun Pusat Pelatihan Digital di Seluruh Provinsi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membangun pusat pengembangan talenta digital yang bernama Digital Talent Center (DTC) di semua provinsi di Indonesia. Langkah ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan talenta digital Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Hary Budiarto, mengatakan proyek tersebut untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia atau talenta digital.
Menurut World Bank (2016), Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital antara tahun 2015 hingga 2030. Sedangkan hasil kajian Kominfo menyebutkan Indonesia membutuhkan lebih dari 12 juta tepatnya 12.092.110 talenta digital.
“Sementara jumlah ketersediaan talenta digital pada 2030 hanya 9,3 juta. Berarti butuh (tambahan) sekitar 2,7 juta,” kata Hary dalam acara Ngopi Bareng Kominfo di Press Room Kominfo di Jakarta, Jumat (5/7).
Budi menjelaskan pusat pengembangan di setiap provinsi ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, yaitu auditorium, training center, laboratorium startup digital, studio pembuatan konten pelatihan, ruang kelas dan studio pembelajaran online, ruang kantor dan rapat, ruang hijau, ruang kerja untuk startup, asrama, tempat ibadah, dan fasilitas olahraga.
Pelatihan DTC ini bertahap mulai dari mindset, literasi, basic digital skill, intermediate and advance digital skill, hingga digital specialist.
Menurut Budi, pusat pengembangan ini tidak hanya akan memberi manfaat pada satu pihak, tapi juga buat komunitas, industri hingga pemerintah.
Berikut manfaat untuk industri:
- Mengatasi kesenjangan keterampilan digital dengan menghasilkan profesional terampil yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
- Mendorong inovasi dan daya saing melalui penyerapan bakat digital.
- Memfasilitasi transformasi digital di berbagai sektor, mendorong produktivitas dan pertumbuhan.
Sedangkan manfaat untuk pemerintah:
- Memperkuat ekosistem digital nasional melalui inisiatif pengembangan keterampilan yang terkoordinasi.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif dengan memanfaatkan teknologi digital.
- Memajukan tujuan pembangunan nasional dan menempatkan Indonesia sebagai kekuatan digital.
- Menyelesaikan isu pasokan keterampilan dan permintaan pekerjaan.
- Menyelesaikan masalah pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.