Meta Luncurkan Tools Watermark Terbuka, Jadi Pembeda Video Buatan AI
Induk perusahaan Facebook dan Instagram, Meta, meluncurkan tools untuk memberi tanda air alias watermark bagi video yang dihasilkan kecerdasan buatan atau AI. Tools ini bernama Meta Video Seal dan dirilis pada Kamis (12/12) lalu.
“Kami mengembangkan Video Seal untuk memberi solusi lebih efektif dalam pemberian watermark pada video, khususnya untuk mendeteksi video yang dibuat AI dan melindungi orisinalitas,” kata peneliti AI di Meta, Pierre Fernandez, dilansir dari TechCrunch, Jumat (13/12).
Meta Video Seal tersedia dalam open source dan dirancang untuk diintegrasikan ke dalam perangkat lunak yang ada. Alat ini bergabung dengan alat penandaan air Meta lainnya, Watermark Anything dan Audio Seal.
Tools ini bukanlah teknologi pertama dalam bidang watermark. DeepMind memiliki SynthID untuk memberi tanda air di video dan Microsoft juga memiliki metode kriptografis sendiri untuk mendeteksi AI.
Kendati demikian, Fernandez menegaskan pendekatan yang ada sekarang masih belum cukup. Salah satunya, tools ini tidak menawarkan ketahanan atas video yang dikompresi, padahal kompresi video lazim digunakan saat berbagi konten di media sosial.
“(Tools yang ada) tidak cukup efisien untuk dijalankan dalam skala besar, tidak terbuka atau dapat direproduksi, atau berasal dari penandaan watermark yang tidak optimal untuk video,” ujar Fernandez.
Selain membubuhkan cap air, Video Seal juga bisa menambahkan pesan tersembunyi dalam video yang nantinya bisa dipakai untuk menentukan asal konten. Meta mengklaim Video Seal ini tahan terhadap kegiatan editing seperti pengaburan atau blurring dan pemotongan alias cropping, juga algoritma kompresi yang biasa dilakukan.
Selain itu, Fernandez mengaku tools buatan Meta ini punya keterbatasan. Utamanya pada keseimbangan antara kejelasan watermark dan ketahanannya terhadap manipulasi. Pasalnya, kompresi yang berat dan suntingan yang signifikan bisa mengubah watermark dan tidak bisa dipulihkan.
Masalah lebih besar yang dihadapi tools ini adalah pengembang dan industri tidak punya banyak alasan untuk mengadopsi teknologi tersebut. Apalagi, perusahaan yang sudah menggunakan tools sendiri yakni hak milik.
Meta lalu meluncurkan papan peringkat publik, Meta Omni Seal Bench, untuk mengatasi hal ini. Papan peringkat ini bertujuan menunjukkan perbandingan kinerja berbagai metode penandaan air. Meta bahkan akan menyelenggarakan lokakarya tentang watermark tahun ini di sebuah konferensi AI bernama International Conference Learning Representations alias ICLR.
“Kami berharap semakin banyak peneliti dan pengembang AI akan mengintegrasikan beberapa bentuk penandaan air ke dalam pekerjaan mereka. Kami ingin berkolaborasi dengan industri dan komunitas akademis untuk maju lebih cepat di bidang ini,” kata Fernandez.