Tren AI Bisa Sebabkan Krisis Pasokan Listrik di Amerika

Pembangunan pusat data melonjak di tengah tren penggunaan kecerdasan buatan alias AI. Kondisi ini dinilai bisa menyebabkan krisis pasokan listrik di Amerika.

Merujuk pada penelitian Whisker Labs dan penyedia data intelijen pasar DC Byte terhadap satu juta rumah yang diberi sensor, menunjukkan bahwa masalah distorsi daya terburuk dialami oleh perumahan berjarak kurang dari 20 mil atau 32 kilometer dari pusat data.

Whisker Labs dan DC Byte menyimpulkan kehadiran pusat data berhubungan langsung dengan masalah aliran daya listrik yang tidak stabil atau kurang ideal di perumahan. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik, meningkatkan risiko kebakaran akibat korsleting listrik, dan bahkan pemadaman listrik yang luas.

Dikutip dari Energy Now, pusat data memerlukan sejumlah besar energi untuk beroperasi karena tuntutan komputasi, waktu aktif yang berkelanjutan, dan persyaratan pendinginan.

Sementara itu, pengembangan AI membutuhkan pusat data karena pengembang menyimpan data dalam jumlah besar untuk melatih mesin terus menerus. ChatGPT-3 misalnya, dilatih menggunakan data Commoncrawl.

Commoncrawl menyediakan lebih dari 250 miliar halaman selama 16 tahun, yang bisa digunakan oleh peneliti termasuk pengembang ChatGPT. Ada penambahan tiga sampai lima miliar halaman baru setiap bulan.

ChatGPT-3 diperkirakan dilatih menggunakan 45 terabit atau TB teks biasa Commoncrawl.

"Tidak ada jaringan listrik yang dirancang untuk dapat menangani fluktuasi beban semacam itu, tidak hanya untuk satu pusat data, tetapi untuk beberapa pusat data pada saat yang sama," kata Kepala Komersial Bloom Energy Aman Joshi, dikutip dari TechCrunch.

Selain itu, pusat data AI seringkali berlokasi di luar area perkotaan. Hal ini bisa memperburuk masalah ketidakseimbangan pasokan energi.