Komdigi Targetkan Pusat Data Nasional Permanen di Bekasi Beroperasi Maret
Komdigi atau Kementerian Komunikasi dan Digital menargetkan Pusat Data Nasional permanen di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat bisa beroperasi pada akhir Maret. Fasilitas ini berbeda dengan Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya yang dibobol oleh hacker ransomware pada Juni 2024.
Pengoperasian Pusat Data Nasional akan berada di bawah Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah. “Salah satu Pusat Data Nasional mungkin bisa berjalan mulai akhir Maret,” kata Menteri Komdigi Meutya Hafid usai pelantikan eselon I dan I di kantornya, Jakarta, Senin (13/1).
Meutya Hafid tidak memerinci Pusat Data Nasional yang dimaksud. Namun pemerintah berencana membangun tiga fasilitas, yakni:
- Greenland International Industrial Center atau GIIC Cikarang, Jawa Barat
- Batam
- Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
Progres pembangunan Pusat Data Nasional Cikarang, Bekasi mencapai 90% per September 2024.
Di saat pemerintah membangun Pusat Data Nasional, kementerian dan lembaga menggunakan Pusat Data Nasional sementara dan cadangan, yakni:
- PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan
- PDNS 2 di Surabaya
- Pusat Data Cadangan di Batam
Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi didirikan dengan skema G-to-G financing atau dengan bantuan dari Pemerintah Prancis. Pemerintah memperoleh pinjaman 164.679.680 Euro atau Rp 2,7 triliun.
Awalnya, Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ditargetkan rampung pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2024 dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun rencana ini tertunda.
Pusat Data Nasional di Cikarang, Bekasi akan memiliki prosesor 25 ribu cores, memori 200 terabit. Kapasitas penyimpanan maksimal mencapai 40 petabita atau 40 juta gigatbit dan kapasitas listrik 20 megawatt yang bisa dinaikkan menjadi 80 megawatt.
Pusat Data Nasional Cikarang Pusat Data Nasional Cikarang juga akan didukung oleh sistem keamanan internal dan eksternal. Selain itu, dibangun dengan standar Tier 4 atau standar teratas di tingkat global, yang memastikan jaringan uninterrupted atau tidak terputus serta menggunakan water cooling system standar dunia.
Area di sekitar Pusat Data Nasional juga akan difokuskan untuk penyediaan layanan komputasi awan alias cloud computing dan industri tingkat tinggi.
Fasilitas itu dibangun di atas lahan lima hektare dengan luas bangunan hampir 16 ribu meter persegi.