Lamar Kerja di Jobstreet Gaji Rp 18 Juta, Ternyata Jadi Admin Judol di Kamboja

Kamila Meilina
14 Januari 2025, 14:35
Penipuan lowongan kerja di Jobstreet, judol, judi online,
X @navereasy
Penipuan lowongan kerja di Jobstreet
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Netizen bercerita dirinya melamar kerja melalui Jobstreet, namun ternyata menjadi pekerja di sektor judi online alias judol di Kamboja. Berikut respons Jobstreet dan ahli IT terkait penipuan lowongan kerja.

Akun X @navereasy menemukan iklan lowongan kerja berbahasa asing di Jobstreet, yang mencari pekerja di Jakarta, Indonesia.

Perusahaan itu bernama Trend Network Technology Sdn. Bhd., yang menawarkan gaji  Rp 13 juta hingga Rp 18 juta per bulan. Pemilik akun mengirimkan surat lamaran dan segera menerima email balasan yang terlihat profesional.

Namun kejanggalan mulai muncul ketika seseorang yang mengaku sebagai HRD perusahaan menghubungi melalui WhatsApp. Ia bertanya kepada pelamar kerja mengenai mau atau tidak ditugaskan ke Kamboja, serta bekerja di kasino dan shift kerja malam.

Pemilik akun langsung menyelidiki situs website resmi dari Trend Network Technology Sdn. Bhd. Ia menemukan akun dengan nama yang sama, namun sektornya berbeda.

Ia kemudian mengirimkan pesan kepada perusahaan untuk bertanya mengenai kebenaran lowongan kerja di Jobstreet. Trend Network Technology Sdn. Bhd. menyatakan tidak memasang iklan lowongan kerja di Jobstreet dan tak memiliki karyawan bernama Vincent yang menghubungi pemilik akun.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan modus pelaku pemasang iklan lowongan kerja ilegal biasanya menggunakan identitas palsu untuk alamat email dan alamat. “Supaya sulit dilacak,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Senin (13/1). 

Ia menilai kemungkinan Jobstreet tidak sengaja meloloskan iklan lowongan kerja tersebut. “Pihak pemasang iklan memang berusaha memanfaatkan celah yang bisa dimanfaatkan dalam memberikan informasi lowongan kerja,” kata dia.

Menurut dia, platform seperti Jobstreet perlu memperkuat sistem keamanan, termasuk memeriksa keabsahan informasi pengiklan secara lebih ketat.

Alfons pun memberikan tips agar tidak tertipu lowongan kerja palsu, yakni:

  1. Pastikan perusahaan memiliki reputasi baik dan alamat fisik yang dapat diverifikasi melalui Google Maps
  2. Waspadai perusahaan yang menggunakan email domain umum seperti Gmail. Perusahaan profesional biasanya memiliki email dengan domain resmi
  3. Hindari tawaran kerja yang meminta pembayaran dengan alasan apa pun
  4. Jika tawaran kerja berujung investasi, besar kemungkinan itu penipuan
  5. Waspadai tawaran kerja yang melibatkan aktivitas ilegal atau kondisi kerja yang mencurigakan, seperti relokasi ke luar negeri tanpa alamat yang pasti

Sebelumnya, SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb telah menerapkan sistem verifikasi keabsahan iklan lowongan kerja, termasuk melalui pemanfaatan teknologi AI atau kecerdasan buatan.

SEEK memindai 4,9 juta iklan lowongan kerja di Asia Pasifik selama Juli 2023 hingga Juni 2024. Sekitar 10% di antaranya ditinjau lebih lanjut guna memastikan keabsahan.

Selain itu, lebih dari 1.400 pemberi kerja yang mencurigakan telah diblokir. Lebih dari 1.200 iklan dihapus melalui tinjauan proaktif dan keluhan terverifikasi dari komunitas. 

“Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi ini yang dimanfaatkan oleh oknum perusahaan palsu,” kata COO Jobstreet by SEEK Varun Mehta dalam siaran pers, November tahun lalu (25/11/2024).

Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...