Pembuat ChatGPT, OpenAI dan Yahoo Tertarik Beli Google Chrome

Desy Setyowati
28 April 2025, 08:00
Google Chrome, chatgpt, openai, yahoo,
Pexels
Google Chrome
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pembuat ChatGPT, OpenAI dan Yahoo tertarik membeli Google Chrome.  Google tengah menghadapi persidangan terkait monopoli, yang memaksa perusahaan melepas bisnis platform pencarian.

Perusahaan lain yang tertarik membeli Google Chrome yakni Perplexity, yang mengembangkan Perplexity AI, mesin pencari berbasis kecerdasan buatan  atau AI.

Manajer Umum Yahoo Search Brian Provost yang menjadi saksi dalam persidangan antimonopoli Google di Washington, menyampaikan perusahaan sedang mengembangkan prototipe peramban secara internal.

Hal itu karena sekitar 60% permintaan pencarian dilakukan melalui peramban web. Yahoo sedang dalam diskusi berkelanjutan dengan korporasi lain tentang pembelian peramban, meskipun ia tidak akan secara terbuka menyatakan dengan perusahaan mana saja mereka sedang berdiskusi.

Bagi Yahoo, pembuatan prototipe peramban sendiri akan memakan waktu enam hingga sembilan bulan. Oleh karena itu, mengakuisisi Google Chrome kemungkinan akan menjadi cara yang jauh lebih cepat untuk meningkatkan skala.

“Google Chrome bisa dibilang pemain strategis paling penting di web,” kata Provost dikutip dari The Verge, Minggu (27/4). Ia memperkirakan pangsa pasar pencarian Yahoo dapat melonjak dari 3% menjadi di atas 10% jika mampu membeli peramban ini.

Ia memprediksi kesepakatan itu akan menelan biaya puluhan miliar dolar. Meski begitu, Yahoo akan dapat mengamankan pendanaan, dengan dukungan dari pemilik yakni Apollo Global Management.

Apollo sebenarnya memiliki merek peramban NetScape. Akan tetapi, Provost mengatakan dia tidak akan menganggapnya sebagai mesin pencarian yang aktif.

Sementara itu, Kepala Produk OpenAI Nick Turley yang juga menjadi saksi dalam persidangan antimonopoli Google, menyatakan perusahaan tertarik untuk membeli Google Chrome. “Jika Chrome tersedia untuk dibeli, tentu kami akan mempertimbangkan," ujar dia, dikutip dari Reuters, Selasa (22/4). 

OpenAI juga sempat mengajukan permintaan kepada Google untuk menggunakan teknologi Chrome guna meningkatkan kemampuan ChatGPT. Permintaan ini ditolak oleh Google dengan alasan melibatkan terlalu banyak pesaing.

Turley menjelaskan mesin pencarian merupakan komponen penting yang memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan pengguna secara faktual dan terkini. Platform kecerdasan buatan atau AI ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat menjawab 80% pertanyaan pengguna tanpa bantuan mesin pencari eksternal.

OpenAI pun menggunakan Microsoft Bing untuk melatih ChatGPT.

Google belum berencana menjual Chrome dan akan mengajukan banding atas putusan pengadilan.

Dokumen persidangan menunjukkan Google sebelumnya mempertimbangkan perjanjian eksklusif yang mencakup aplikasi pencarian, AI, dan Chrome. Namun perusahaan kemudian melonggarkan perjanjian tersebut dengan beberapa mitra seperti Samsung, Motorola, AT&T, dan Verizon.

Departemen Kehakiman Amerika atau Department of Justice (DoJ) meminta pengadilan melarang Google melakukan pembayaran sebagai imbalan atas penempatan aplikasi pencarian sebagai aplikasi tertanam alias default di perangkat baru. Selain itu, mengusulkan Google membagikan data pencarian kepada pesaing sebagai salah satu langkah untuk memulihkan persaingan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...