Asosiasi Ojol Ancam Offbid Massal, Gelar Unjuk Rasa Serentak Pekan Depan
Ribuan pengemudi ojek online atau ojol, taksi online atau taksol, serta kurir dari berbagai asosiasi dan wilayah di Indonesia akan menggelar aksi offbid massal dan unjuk rasa akbar pada Selasa (20/5).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kondisi kerja yang dinilai tidak layak serta potongan pendapatan yang dianggap terlalu besar oleh perusahaan platform digital.
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia Lily Pujiati menyatakan, aksi akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Para engemudi akan mematikan aplikasi atau offbid dan menghentikan sementara operasional.
“Kami menyerukan pengemudi ojol, taksol, dan kurir melakukan aksi offbid massal satu Indonesia. Kami juga akan turun ke jalan pada tanggal 20 Mei bersama serikat pekerja dan komunitas pengemudi,” kata Lily dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5).
Tuntutan Para Ojol
Menurut Lily, potongan pendapatan dari platform dinilai sangat memberatkan, bahkan bisa mencapai 70%. Ia mencontohkan, pengemudi hanya menerima Rp 5.200 dari tarif pengantaran makanan sebesar Rp 18.000 yang dibayar pelanggan.
Ia bersama SPAI menuntut agar potongan maksimal hanya 10% atau dihapus sama sekali. Mereka juga meminta kejelasan tarif untuk penumpang, barang, dan makanan, serta penghapusan skema-skema prioritas yang dianggap diskriminatif.
Skema tersebut, antara lain GrabBike Hemat, Aceng (argo goceng) di Gojek, slot dan hub di ShopeeFood, serta program prioritas lainnya di platform seperti Maxim, Lalamove, InDrive, Deliveree, dan Borzo.
SPAI juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera membuat payung hukum bagi pengemudi ojek online dengan memasukkan pembahasan ke dalam RUU Ketenagakerjaan yang sudah masuk dalam prioritas Program Legislasi Nasional.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia Raden Igun Wicaksono menyampaikan, ribuan pengemudi dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bandung, Cirebon, Karawang, Palembang, Lampung, dan Banten Raya akan turut hadir ke Jakarta.
“Aksi akan terpusat di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan, dan DPR RI. Diperkirakan akan terjadi kemacetan panjang di sejumlah titik. Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak,” ujar Igun.
Selain unjuk rasa, para pengemudi juga akan melakukan offbid massal, sehingga layanan pemesanan melalui aplikasi diperkirakan akan terganggu secara signifikan di banyak wilayah.
Igun menyatakan, Garda Indonesia meminta pemerintah untuk tidak mengabaikan keluhan para pengemudi online atas pelanggaran regulasi oleh perusahaan platform. Jika tuntutan tidak dipenuhi, aksi lanjutan disebut akan terus dilakukan.
