Dapat Proyek Rp 3,3 T, OpenAI ChatGPT Bikin Alat AI Canggih untuk Militer AS
OpenAI, pembuat ChatGPT mendapatkan kontrak US$ 200 juta atau Rp 3,3 triliun (kurs Rp 16.380 per US$) dari Departemen Pertahanan Amerika. Apa yang akan dibuat oleh perusahaan AI ini untuk militer AS?
Kontrak kerja sama antara Departemen Pertahanan Amerika dan pembuat ChatGPT itu akan berlangsung selama setahun. Ini merupakan kontrak pertama OpenAI yang tercantum di situs web Departemen Pertahanan.
“Berdasarkan proyek ini, pelaku usaha akan mengembangkan prototipe berbasis AI terdepan untuk mengatasi tantangan keamanan nasional yang kritis baik dalam bidang peperangan maupun bidang perusahaan,” kata Departemen Pertahanan dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (17/6).
Dalam unggahan di blog resmi, OpenAI mengatakan kontrak itu merupakan kesepakatan pertama dalam inisiatif baru bernama OpenAI for Government, yang mencakup produk ChatGPT Gov yang sudah ada.
OpenAI for Government akan memberikan badan-badan pemerintah Amerika akses ke model AI khusus untuk keamanan nasional, dukungan, dan informasi peta jalan produk.
“Kontrak ini akan menghadirkan keahlian OpenAI yang terdepan di industri untuk membantu Departemen Pertahanan mengidentifikasi dan membuat prototipe bagaimana AI terdepan dapat mengubah operasi administratif, mulai dari meningkatkan cara anggota angkatan bersenjata dan keluarga mereka mendapatkan perawatan kesehatan, hingga menyederhanakan cara mereka melihat data program dan akuisisi, hingga mendukung pertahanan siber proaktif,” kata OpenAI. “Semua kasus penggunaan harus konsisten dengan kebijakan dan pedoman penggunaan OpenAI.”
Departemen Pertahanan menyampaikan kerja sama itu atas nama OpenAI Public Sector LLC. Sebagian besar pekerjaan akan dilakukan di wilayah Ibu Kota Nasional, yang meliputi Washington, DC, dan beberapa daerah terdekat di Maryland dan Virginia.
Kontrak baru tersebut akan mewakili sebagian kecil pendapatan di OpenAI, yang menghasilkan lebih dari US$ 10 miliar dalam penjualan tahunan. Pada Maret, perusahaan mengumumkan putaran pendanaan US$ 40 miliar dengan valuasi US$ 300 miliar.
Pada April, Microsoft, yang memasok infrastruktur cloud untuk OpenAI, mengatakan Badan Sistem Informasi Pertahanan AS telah mengizinkan penggunaan layanan Azure OpenAI dengan informasi rahasia yang dirahasiakan.
Salah satu pendiri sekaligus CEO OpenAI Sam Altman mengatakan dalam diskusi dengan anggota dewan OpenAI dan mantan pemimpin Badan Keamanan Nasional Paul Nakasone di acara Universitas Vanderbilt pada April bahwa, dirinya ingin terlibat dalam keamanan nasional.
