Cegah Judol, DANA Blokir 70% Transaksi Mencurigakan Lewat Fitur Smart Friction
Platform dompet digital DANA mengklaim berhasil menggagalkan hingga 70% transaksi mencurigakan yang berpotensi terkait praktik judi online (judol) dan penipuan digital. Langkah ini dilakukan melalui fitur keamanan berbasis teknologi Smart Friction.
Direktur Komunikasi DANA Indonesia Olavina Harahap menjelaskan, fitur Smart Friction dirancang untuk memberikan lapisan keamanan tambahan bagi pengguna agar lebih waspada sebelum menyelesaikan transaksi ke rekening yang tidak biasa atau berisiko tinggi.
"Kalau ada yang aneh-aneh, keluar alarmnya. Misalnya, ada pengguna yang biasanya tidak pernah kirim ke rekening tertentu, tiba-tiba mengirim ke situ," ujar Olavina dalam Konferensi Pers peluncuran film Agen+62, di Jakarta Pusat, Kamis (3/7).
Jika pengguna tetap memilih melanjutkan transaksi, sistem akan memberikan tantangan tambahan. Pengguna harus mengetik pernyataan secara manual bahwa mereka sadar akan mengirim uang ke rekening tersebut.
Menurutnya, fitur tersebut mampu mendeteksi dini pola transaksi anomali yang sering dikaitkan dengan aktivitas ilegal seperti judol. “Angka pastinya tidak bisa kami ungkap, tapi fitur ini sudah membantu menggagalkan sekitar 70% dari transaksi mencurigakan,” katanya.
Selain Smart Friction, DANA juga memiliki sistem perlindungan yang terintegrasi dalam fitur DANA Protection, yang dilengkapi dengan notifikasi aktivitas akun, saran keamanan, Scam Checker, dan fitur anti-penipuan lainnya. Salah satunya, fitur Scam Checker memungkinkan pengguna memverifikasi kontak atau tautan yang mencurigakan sebelum melakukan transaksi.
Selain Smart Friction, fitur keamanan lain tersedia melalui DANA Protection. Salah satunya, Scam Checker, memungkinkan pengguna memverifikasi nomor atau tautan mencurigakan yang terhubung langsung dengan layanan Aduan Nomor milik Kominfo.
DANA mencatat, lebih dari enam juta pengguna mengakses DANA Protection setiap bulannya, dan terdapat lebih dari 60 ribu pencarian nomor mencurigakan melalui Scam Checker.
DANA juga aktif melakukan patroli siber untuk mendeteksi dan melaporkan konten ilegal yang mencatut nama perusahaan. Sepanjang 2025, DANA telah melaporkan lebih dari 8.000 konten perjudian kepada Kementerian Komunikasi dan Digital.
Edukasi Bahaya Judol Lewat Film Agen+62
Di luar pengembangan teknologi, DANA mengaku mengedepankan pendekatan edukatif untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya judi online. Melalui kolaborasi dengan Wahana Kreator, DANA merilis film pendek berjudul Agen+62.
Film ini mengangkat kisah nyata di balik maraknya praktik judi online yang merugikan masyarakat. DANA berharap Agen+62 dapat mendorong masyarakat lebih waspada dan memahami pentingnya perlindungan digital.
“Edukasi tidak cukup hanya lewat sistem. Masyarakat perlu paham konteks bahayanya. Lewat Agen+62, kami ingin membuka mata publik bahwa praktik judol ini nyata, merusak, dan bisa menyeret siapa saja,” kata Olavina.
Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Teguh Arifiyadi berharap upaya kolaboratif ini dapat mendorong kesadaran lebih banyak pihak. Ia mencatat bahwa situs judi online terus bertambah secara masif dalam beberapa tahun terakhir.
“Lima tahun sebelum 2023, jumlah situs yang diblokir sekitar 800 ribu per tahun. Kini bisa mencapai tiga juta situs dalam setahun,” ujar Teguh.
Ia menambahkan, tantangan terbesar adalah membangun kesadaran kolektif. “Mau berjuta-juta situs diblokir, jika tidak ada kesadaran dari penggunanya, persoalan ini tidak akan selesai,” kata dia.
