Google Luncurkan AI Anti-Ransomware: Antivirus Tak Cukup

Kamila Meilina
1 Oktober 2025, 06:34
google luncurkan ai anti-ransomware,
Unsplash
Ilustrasi google
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Google Cloud resmi mengumumkan Google Drive for Desktop versi terbaru, dengan teknologi deteksi dan intervensi berbasis AI. Fitur baru ini dirancang untuk menghentikan ransomware bahkan setelah berhasil masuk ke sistem.

Menurut data Mandiant, serangan terkait ransomware menyumbang 21% dari semua insiden keamanan siber yang diselidiki tahun lalu. Biaya rata-rata serangan lebih dari US$5 juta atau Rp 83 miliar (kurs Rp 16.673 per US$). 

Lead Group Product Manager untuk Google Workspace Luke Camery mengatakan bahwa mengandalkan antivirus saja tidak cukup untuk menghentikan ransomware. “Antivirus tetap penting, tapi dengan keberhasilan serangan ransomware yang berkelanjutan, jelas pendekatan ini tidak memadai,” ujar Camery.

Oleh karena itu, Google memperkenalkan fitur baru yang berfungsi menahan ransomware agar tidak dapat merusak file penting, meski hacker berhasil menembus sistem.

Google menjelaskan sistem deteksi ransomware bertenaga AI kini tertanam di aplikasi Drive untuk desktop. Teknologi ini mengenali tanda-tanda serangan ransomware dan segera menghentikan sinkronisasi file sebelum kerusakan meluas.

“Ini menghentikan ransomware dari melakukan apa yang paling berbahaya: membuat file penting tidak bisa digunakan,” kata Camery.

Selain itu, deteksi virus bawaan di Drive, Gmail, dan Chrome mendukung pencegahan agar ransomware tidak menyebar ke perangkat maupun jaringan yang lebih luas.

VP Manajemen Produk Google Workspace Kristina Behr mengatakan perusahaan mengembangkan model AI khusus yang dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware nyata. Model ini terus diperbarui dengan intelijen ancaman terbaru dari VirusTotal.

“Ketika Drive mendeteksi aktivitas tidak biasa, sistem otomatis menjeda sinkronisasi file, mencegah korupsi data lebih lanjut. Pengguna lalu mendapat notifikasi di desktop dan email, lengkap dengan panduan untuk memulihkan file,” jelas Behr.

Pemulihan file dilakukan melalui antarmuka web Drive yang intuitif, tanpa perlu menggunakan perangkat lunak pihak ketiga yang mahal maupun proses pencitraan ulang yang rumit.

Cara Kerja Deteksi AI di Google Drive

Google Drive for Desktop tersedia di Windows dan macOS. Fitur ini berfungsi menyinkronkan file pengguna ke cloud secara efisien sekaligus aman.

Kini, aplikasi itu dilengkapi model AI eksklusif yang dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware nyata untuk mendeteksi sinyal jika file telah dimodifikasi secara berbahaya.

Saat mendeteksi aktivitas mencurigakan, sistem otomatis menghentikan sinkronisasi file yang terdampak agar kerusakan tidak meluas. Pengguna akan menerima notifikasi di desktop dan email berisi panduan pemulihan. Berbeda dari solusi tradisional yang rumit, antarmuka Google Drive memungkinkan pemulihan banyak file ke kondisi semula hanya dalam beberapa klik.

Bagi tim IT, administrator mendapat notifikasi di konsol Admin dan bisa meninjau log detail melalui Security Center. Fitur ini aktif secara default bagi pelanggan Google Workspace, namun admin tetap bisa mengatur, menonaktifkan, atau menyesuaikan fungsi deteksi, intervensi, maupun pemulihan sesuai kebutuhan organisasi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...