Google Kehilangan Rp 2.496 Triliun Usai OpenAI Luncurkan Browser ChatGPT Atlas

Desy Setyowati
23 Oktober 2025, 13:19
Google, ChatGPT Atlas,
Pexels
Ilustrasi Google
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai pasar induk Google, Alphabet turun US$ 150 miliar atau Rp 2.496 triliun (kurs Rp 16.640 per US$) pada perdagangan Selasa (21/10) waktu Amerika Serikat, setelah OpenAI meluncurkan peramban ChatGPT Atlas.

Harga saham Alphabet turun 4,8% menjadi US$ 246,15 dalam beberapa jam setelah pengumuman peluncuran browser ChatGPT Atlas, kemudian pulih dan ditutup turun 2,4% pada perdagangan Selasa (21/10).

Flywheel Studio memperkirakan pendapatan pencarian tahunan Google sekitar US$ 30,4 miliar. Pangsa pasar Google Chrome 90,4%.

Pendapatan itu kini menghadapi ancaman baru dengan kehadiran ChatGPT Atlas. OpenAI menyebutkan ChatGPT memiliki 800 juta pengguna aktif mingguan.

Flywheel Studio menyebutkan, rata-rata industri menunjukkan pengguna melakukan 3,5 pencarian per hari. Jika pengguna mengalihkan pencarian dari Google, maka pendapatan ChatGPT Atlas bisa mencapai US$ 83 juta per hari, demikian dikutip dari Android Headlines.

Namun, tantangan sebenarnya bukan hanya tentang volume pencarian mentah. Kemampuan ChatGPT Atlas berpotensi menantang seluruh model bisnis Google.

Secara tradisional, Google memposisikan diri sebagai perantara utama. Pengguna mencari, mendapatkan daftar tautan, lalu mengeklik. ChatGPT menghilangkan cara-cara ini sepenuhnya dengan berevolusi menjadi ‘platform yang dapat diperluas’.

"Yang membedakannya dari pesaing Google sebelumnya yakni pengguna ChatGPT kini dapat mengakses aplikasi seperti Expedia atau Zillow langsung melalui ChatGPT tanpa perlu menyentuh Google," kata pendiri Flywheel Studio Erik Goins dikutip dari Android Headlines, Kamis (23/10).

Pergeseran itu berarti pengguna tidak lagi mencari ‘hotel terbaik di Jakarta’ dan menelusuri halaman hasil. Sebagai gantinya, mereka cukup bertanya kepada ChatGPT, yang kemudian menghubungkan mereka langsung ke mitra layanan seperti Booking.com.

Perjalanan konsumen tidak lagi melewati halaman hasil mesin pencari atau SERP, tempat Google memperoleh pendapatan iklan.

Goins mencatat Google belum memiliki platform yang setara langsung dengan kapabilitas ChatGPT. Patut dicatat bahwa raksasa Mountain View itu baru-baru ini mengumumkan peningkatan besar-besaran Gemini AI untuk Chrome.

Pembaruan itu akan mengubah Chrome menjadi peramban AI yang sesungguhnya, bahkan dengan beberapa kemampuan agen.

Namun, fitur-fitur anyar itu baru akan tersedia bagi pengguna setidaknya hingga Desember. Sementara itu, ChatGPT Atlas sudah tersedia di perangkat Mac.

Google selama ini membangun kesuksesan finansial dengan menjadi penjaga gerbang antara pengguna dan situs web. Dengan menghilangkan peran penjaga gerbang itu, ChatGPT tidak hanya menerima permintaan pencarian.

Peramban OpenAI itu bisa menjangkau seluruh perjalanan perdagangan dan layanan.

Dikutip dari Times of India, CEO OpenAI Sam Altman memposisikan ChatGPT Atlas sebagai pembaruan revolusioner dalam penjelajahan web, bukan sekadar pesaing Chrome. Meskipun demikian, Atlas dibangun di atas teknologi dasar yang sama dengan Google Chrome-Chromium.

ChatGPT Atlas tersedia di macOS, dengan versi seluler dan Windows segera hadir. Atlas menyematkan ChatGPT langsung ke setiap halaman web, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk berpindah tab atau menyalin-tempel kueri.

Fitur unggulan ChatGPT Atlas yakni mode agen, di mana AI mengendalikan kursor dan papan ketik untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti memesan tiket pesawat, mencari produk, bahkan mengedit dokumen, ketika pengguna keluar dari laman browser ini.

Awalnya, hanya pelanggan Plus dan Pro yang mendapatkan akses ke fungsi itu, meskipun pengguna gratis tetap dapat menggunakan peramban dasar.

"Kami pikir AI merupakan kesempatan langka yang hanya muncul sekali dalam satu dekade untuk memikirkan kembali apa yang bisa dilakukan oleh sebuah peramban," ujar Sam Altman dalam siaran pers.

Menjelang laporan keuangan kuartal ketiga yang akan dirilis pada 29 Oktober, investor akan mencermati apakah persaingan AI sudah menggerogoti dominasi Google dalam bisnis pencarian.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...