Karhutla di Kalimantan Tengah Picu Perburukan Kualitas Udara
Sejumlah wilayah di sekitar Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memiliki kualitas udara di level berbahaya pada Selasa pagi (3/10). Menurut situs pemantau udara World's Air Pollution, kualitas udara di Desa Tanjung Taruna berada di level 410 dan digolongkan ke dalam level berbahaya.
Di wilayah Kali Jabiren, Kabupaten Pulang Pisau, kualitas udaranya terpantau di angka 500 dan berada di level berbahaya. Sekitar 10 km dari Palangkaraya, tepat di Hutan Kali Sebangau, Kereng Bangkirai, kualitas udara yang terpantau berada di angka 328, termasuk ke dalam level berbahaya.
Sementara itu, kualitas udara di Palangkaraya terpantau berada di angka 245 dan digolongkan ke dalam level sangat tidak sehat.
Berdasarkan pantauan Katadata, sejumlah kebakaran hutan dan lahan terjadi di sepanjang jalan Trans Kalimantan terjadi sepanjang hari pada Senin (2/10). Di sejumlah titik, kebakaran tersebut merupakan penjalaran api dari kebakaran yang terjadi sejak Kamis pekan sebelumnya (28/9).
Di jalan menuju perkampungan Tanjung Taruna, api membakar vegetasi kering yang pernah terbakar sebelumnya pada tahun 2019 dan memiliki riwayat terbakar berulang sejak 1997. Sejumlah kanal yang menjadi salah satu sarana transportasi warga terpantau kering.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla. "Waspada potensi karhutla, apalagi hingga tiga hari ke depan tidak ada tanda-tanda turun hujan," kata Prakiwaran BMKG Tjilik Riwut Renianata di Palangka Raya, Senin (2/10).
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi penurunan kualitas udara akibat peningkatan polusi udara. "Diimbau kepada masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar rumah dan menggunakan masker ketika berada di luar ruangan, terutama bagi masyarakat yang memiliki riwayat gangguan pernapasan, anak-anak, ibu hamil dan orang tua usia lanjut."
Berdasarkan pantauan, sejumlah sekolah di wilayah-wilayah yang terdampak karhutla, diliburkan sementara.