Keterwakilan Perempuan di Pimpinan Perusahaan Masih Hadapi Tantangan

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
15 Juni 2021, 10:04
BURSA LAPANGAN KERJA
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

JAKARTA – Jumlah kandidat laki-laki dan perempuan dalam proses rekrutmen atau promosi dalam suatu perusahaan sebaiknya  seimbang. Semakin banyak kandidat perempuan dalam proses promosi, maka semakin tinggi peluang keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan.

“Ada beberapa upaya yang kami lakukan untuk mendorong keterwakilan perempuan dalam pimpinan perusahaan. Pertama, ketika proses rekrutmen atau promosi kami mengusahakan agar kandidat laki-laki dan perempuan seimbang. Semakin kami memperbanyak kandidat dalam proses promosi, maka peluang banyaknya kandidat perempuan juga semakin tinggi. Perusahaan juga harus mampu menyesuaikan dengan kebijakan yang mendukung kaum perempuan di tingkat pimpinan perusahaan, karena pegawai perempuan ada yang memiki peran ganda dan tanggung jawab dalam keluarga. Oleh karenanya, perusahaan juga harus bisa mencari solusi untuk mengakomodir hal ini,” papar Chief Financial Officer Telkomtelstra, Ernest Hutagalung.

Dia juga menceritakan upaya-upaya yang telah dilakukan perusahaannya untuk mendorong keterwakilan perempuan pada pimpinan perusahaan. Menurut dia, selain membuat kebijakan yang mendorong keterwakilan perempuan di jajaran pimpinan, perusahaan juga harus ikut mencari solusi agar tetap bisa duduk di posisi pimpinan dengan peran ganda di keluarga yang perempuan miliki. Selain pada proses rekrutmen, Telkomtelstra juga dengan menerapkan kebijakan Work from Home (WFH) yang telah Telkomtelstra terapkan sejak 2017. 

Head of Programmes UN Women, Dwi Yuliawati Faiz mengatakan, berdasarkan penelitian UN Women 84 persen perusahaan di Indonesia menyatakan setidaknya ada 1 (satu) orang perempuan di dalam dewan direksi. Indonesia memang tengah berupaya untuk mendorong keterwakilan perempuan di pimpinan perusahaan, namun masih ada tantangan yang harus dihadapi. 

“Tantangan yang kita hadapi kali ini adalah bagaimana memperpendek proses yang dilalui perempuan untuk menduduki posisi pimpinan. Ketika proses untuk menduduki posisi pimpinan panjang, sementara di tengah proses tersebut perempuan masih memiliki peran ganda sebagai ibu dan pengasuh. Kendala lainnya adalah banyak perusahaan yang memang sudah memberikan kesempatan yang sama terhadap pekerja laki-laki dan perempuan, namun tidak melakukan kegiatan proaktif lainnya. Jika perusahaan melakukan langkah yang lebih aktif agar perempuan lebih banyak menempati posisi pimpinan, maka akan lebih banyak lagi perempuan yang terinspirasi untuk menduduki posisi pimpinan atau pengambil keputusan,” jelas Dwi.

Perwakilan Srikandi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan pada 2025 ditargetkan 30 persen Board of Directors (BOD) BUMN adalah perempuan. Di BRI saat ini komposisi BOD dan Supervisor perempuan sudah mencapai 22 persen.

“Penguatan peran perempuan menjadi sangat penting, yang bisa mengangkat perempuan adalah perempuan itu sendiri. Untuk mengatasi stereotip yang selama ini melekat pada kaum perempuan, perempuan harus mampu membuktikan dirinya bahwa kita berperan penting pada setiap proses dan aktivitas yang dipercayakan kepada kita,” ujar Handayani.

Halaman:
Editor: Doddy Rosadi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...