Bertemu Jokowi, Guru Honorer Keluhkan Kesejahteraan hingga Sertifikasi

Ameidyo Daud Nasution
12 Januari 2019, 10:47
Unjuk rasa guru honorer
ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO
Sejumlah guru honorer melakukan unjuk rasa menuntut pengangkatan mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), di Yogyakarta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar dialog dengan guru-guru yang tegabung dari Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) di Istana. Dalam pertemuan itu, sejumlah guru menyalurkan pendapatnya langsung ke presiden, termasuk soal keluhan mereka terkait minimnya gaji guru honorer serta berbagai kendala dalam memperoleh sertifikasi.

Megayanti, guru honorer yang mengajar di sebuah sekolah di Pemalang, Jawa Tengah  menuturkan, dia hanya menerima gaji sebesar Rp 150 ribu per bulan selama tiga tahun terakhir.  Itu pun menurutnya sudah lebih baik dibanding tujuh tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp 50 ribu per bulan.

Advertisement

"Istilahnya perjuangan kami tolong dihargai," kata Megayanti Pertemuan dalam pertemuan presiden dengan guru yang  dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/1).

(Baca: Bulan Depan, Kemendikbud Tes 159 Ribu Guru Honorer K2)

Selain itu Megayanti juga menyampaikan sulitnya memperoleh sertifikasi bagi guru. Hal ini dikarenakan adanya sistem kuota, kendala finansial, hingga batasan usia. "Batasnya umur 35, sementara umur saya 36," ujar Megayanti.

Mendengar pernyataan tersebut, Jokowi pun terkejut. Sebab awalnya Jokowi mengaku tidak percaya bahwa ada guru yang masih diganjar penghasilan Rp 300 hingga Rp 500 ribu. Karenanya, dia berjanji akan segera mencari jalan keluar bersama sejumlah jajaran menteri kabinetnya. "Saya mau selesaikan persoalan tadi," ujar Jokowi.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement