Pemangkasan Rantai Distribusi Bisa Tekan Harga Jual Daging Sapi

Image title
Oleh Ekarina
18 Desember 2018, 11:05
Daging Sapi
Arief Kamaludin | Katadata

Pemangkasan rantai distribusi daging sapi lokal menjadi lebih pendek bisa menekan harga daging sapi segar di pasaran yang saat ini berada di kisaran harga Rp100 ribu per kilogram. Menurut penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), daging sapi lokal melewati tujuh hingga sembilan tahapan, sehingga harga jual yang sampai ke tangan konsumen menjadi lebih mahal.

Peneliti CIPS Assyifa Szami Ilman di Jakarta, Senin, mengatakan, panjangnya rantai distribusi daging sapi lokal akan mempengaruhi harga daging sapi  di pasaran. Hal ini terjadi karena munculnya biaya-biaya tambahan, seperti biaya transportasi dari panjangnya tahapan penyaluran daging sapi.

"Proses distribusi dimulai dari peternak. Mereka menjual sapi mereka langsung kepada pedagang setempat yang berskala kecil atau melalui 'feedlot' yang memberi makan sapi secara intensif untuk meningkatkan bobot sapi dan nilai jualnya," kata dia.

(Baca: Pengusaha Sapi Potong Sebut Sulit Bersaing dengan Daging Impor)

Kemudian, tahapan selanjutnya adalah sapi dijual lagi ke pedagang setempat berskala besar dengan menggunakan jasa informan untuk mendapatkan harga pasar yang paling aktual.

Selanjutnya, sapi dijual lagi ke pedagang regional, yang wilayah dagangnya meliputi beberapa kabupaten, provinsi dan sejumlah pulau-pulau kecil di beragam kawasan Nusantara.

Setelah itu, sapi kembali dijual ke pedagang yang ada di penampungan ternak. Tahapan ini berfungsi sebagai area transit ketika mereka menunggu pedagang grosir dari Rumah Potong Hewan (RPH) untuk memilih hewan ternak yang akan dibeli dan dipotong.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...