Bali Tempati Posisi Pertama Destinasi Top Asia, Ungguli Phuket & Tokyo
Bali kembali masuk jajaran 25 destinasi wisata terbaik di kawasan Asia versi Travellers Choice yang diselenggarakan Tripadvisory. Pulau Dewata unggul di posisi pertama diikuti Phuket (Thailand) di posisi kedua, Tokyo (Jepang) di peringkat delapan, dan Seoul (Korea) di posisi ke-24.
Mengutip laman situs www.tripadvisor.com, selain Bali dan Phuket, lima besar destinasi wisata lain yang digemari pelancong di Asia juga ditempati Goa (India), Bangkok (Thailand) dan Hanoi (Vietnam).
Bali diibaratkan sebagai kartu pos yang hidup, surga Indonesia yang terasa seperti fantasi. "Wisatawan bisa berjemur di hamparan pasir putih halus, atau menyelam di sepanjang punggung karang atau bangkai kapal perang Perang Dunia II yang penuh warna," tulis ulasan Tripadvisory di situsnya dikutip Selasa (4/8).
Selain itu, Ubud juga digambarkan sebagai tempat yang sempurna untuk melihat pertunjukan tarian budaya, mengikuti pelatihan membatik atau perak, atau menyegarkan pikiran dan tubuh melalui kelas yoga.
Popularitas Bali tak hanya bergema di Asia. Tripadvisor sebelumnya juga menempatkan Bali di jajaran destinasi wisata populer dunia bersama dengan London (Inggris), Paris (Perancis), dan Crete (Yunani).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyambut baik penetapan Bali sebagai salah satu destinasi terbaik dunia versi Tripadvisor.
Dia berharap adanya penetapan ini semakin memotivasi Indonesia untuk menumbuhkan destinasi wisata baru serupa Bali. Dia juga mendorong upaya untuk meningkatkan pariwisata Bali agar semakin ramah dan berkelanjutan.
Apalagi Bali sudah terkenal sebagai destinasi alam dan budaya yang banyak difavoritkan wisatawan global. Oleh karena itu, pemerintah membuka pariwisata Balisecara bertahap di tengah pandemi corona.
Pada tahap pertama, pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan lokal mulai 9 Juli 2020. Kemudian, wisatawan nusantara bisa memasuki Bali mulai 31 Juli 2020. Terakhir, wisatawan mancanegara boleh berplesiran kembali di Bali pada September 2020.
Dia berharap pembukaan destinasi wisata Bali juga bisa diikuti dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin. Hal ini untuk mencegah timbulnya gelombang kedua Covid-19 yang akan kembali memicu kembali diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Hal itu yang harus dihindarkan, lantaran pariwisata merupakan bisnis kepercayaan,” ujar Wishnutama dalam keterangan tertulis seperti dikutip Minggu (2/8).
Pasalnya, akibat PSBB dan pandemi corona telah memukul industri pariwisata di Tanah Air. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah turis asing yang melancong ke RI pada enam bulan pertama 2020 hanya 3,09 juta orang atau anjlok 59,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut dampak Covid-19 ke sektor pariwisata luar biasa dalam. Dia juga menjelaskan bahwa pemulihan sektor tersebut membutuhkan waktu cukup panjang. "Penurunan ini sudah dimulai sejak Februari," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (3/8).
Dari data BPS, turis yang datang dari wilayah Amerika memiliki persentase penurunan paling tinggi yaitu 62,8%. Sedangkan pelancong asal negara Eropa memiliki rasio penurunan paling kecil yakni 55,1% dari 877 ribu menjadi 394 ribu.
Menurut kebangsaannya, kunjungan wisman yang datang ke RI paling banyak berasal dari Malaysia sebanyak 675 ribu kunjungan atau 21,86%. Kedua adalah Timor Leste yaitu 524 ribu kedatangan.
Di peringkat ketiga ada turis Singapura dengan 267 ribu kunjungan. Berikutnya ada wisatawan Australia yakni 249 ribu orang yang datang. Tiongkok berada di posisi kelima yakni 202 ribu kunjungan turis.