Kasus Corona RI Tembus 400 Ribu, DKI Jakarta, Jatim & Jabar Tertinggi

Image title
Oleh Ekarina
28 Oktober 2020, 17:33
Covid-19, Pandemi Corona, Vaksin Virus Corona, Satgas Covid-19, DKI Jakarta, Jawa Barat.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Warga berjalan di dekat mural berisi pesan ajakan menggunakan masker dan replika peti mati COVID-19 di Cikoko, Pancoran, Jakarta, Jumat (2/10/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia secara kumulatif hingga Rabu (28/10) menembus 400. 483 kasus, terhitung sejak pertama kali terdeteksi pada 2 Maret 2020. Sekitar 56% kasus terjadi di empat provinsi di Pulau Jawa.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta saat ini menyumbang  25,5% kasus secara keseluruhan diikuti Jawa Timur 12,9%, Jawa Barat 8,7%, Jawa Tengah 8,1%.  Sedangkan di luar Jawa, kasus tertinggi secara kumulatif juga dicatat Sulawesi Selatan 4,5%, Riau 3,5% dan Sumatera Barat 3,4%. 

Sementara pada hari ini, Rabu (28/10), kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.012 kasus, meningkat dibanding sehari sebelumnya di kisaran 3.520 kasus.

Angka kasus positif hari ini didapat dari pemeriksaan terhadap 40.572  spesimen dalam sehari. Sedangkan secara kumulatif, jumlah pasien yang sudah diperiksa sampai saat ini mencapai 4.429.567 spesimen.

Di sisi lain, jumlah kasus kesembuhan hari ini bertambah 3.545 menjadi 325.793 kasus. Sementara kasus meninggal dunia dalam 24 jam terakhir tercatat sebanyak 100 kasus, sehingga totalnya saat ini menjadi 13.612 kasus.

Pemerintah mencatat jumlah suspect corona sebanyak 169.388 orang. Penyakit ini juga telah melanda 502 kabupaten dan kotamadya 34 di Indonesia.

Dengan tingginya jumlah kasus corona di Indonesia, pemerintah menggandeng banyak pihak guna menyiapkan kandidat vaksin Covid-19 demi mengakhiri penyebaran virus.

Meski demikian sampai saat ini belum ada kandidat yang dapat dipastikan ampuh melawan corona. Oleh sebab itu, Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo berharap masyarakat tertib menjaga protokol kesehatan demi menekan angka penularan dengan metode 3M.

"Vaksin terbaik yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," ujar Doni dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (22/10).

Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito pun menambahkan, gerakan 3M lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif.

"Jadi adaptasinya bukan adaptasi individu, melakukan 3M, protokol kesehatan, tetapi juga adaptasi dalam menjalankan kegiatan ekonominya," kata Wiku.

Wiku menunjukkan bahwa beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%. Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...