Ilmuwan Bunyikan Alarm, Pemanasan Global Tembus 2 Derajat Celcius

Tia Dwitiani Komalasari
22 November 2023, 08:26
Seorang petugas PPIH Arab Saudi memayungi jamaah saat menunggu dibukanya jalan menuju terminal Bir Ali di Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jamaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksak
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Seorang petugas PPIH Arab Saudi memayungi jamaah saat menunggu dibukanya jalan menuju terminal Bir Ali di Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jamaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunah atau program ziarah terkait suhu di Mekah mencapai 45 derajat celsius.

Para ilmuwan membunyikan alarm ketika pemanasan global menembus batas 2 derajat celcius untuk pertama kalinya. Kenaikan suhu bumi tersebut menembus ambang batas penting yang telah diingatkan para ilmuwan selama beberapa dekade. 

Wakil Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, Samantha Burgess, mengatakan suhu rata-rata global pada Jumat (17/11) pekan lalu lebih panas 2 derajat celcius dibandingkan suhu sebelum industrialisasi. Ini merupakan fenomena yang pertama kali terjadi dan bisa berdampak buruk pada bumi.

Burgess mengatakan, ambang batas tersebut hanya untuk sementara pada waktu tersebut. Hal ini belum menandakan pemanasan global melebihi pemanasan permanen di atas 2 derajat celcius. 

Namun, dia mengingatkan ini merupakan gejala bumi akan semakin panas. Planet ini bergerak menuju situasi jangka panjang yang akan berdampak pada krisis iklim yang sulit dipulihkan.

“Perkiraan terbaik kami adalah ini adalah hari pertama ketika suhu global lebih dari 2°C di atas tingkat tahun 1850-1900 (atau pra-industri), yaitu sebesar 2,06°C,” tulisnya dikutip dari unggahannya di media sosial X.

Burgess mengatakan bahwa suhu global pada hari Jumat tersebut rata-rata 1,17 derajat di atas suhu tahun 1991-2020, menjadikannya suhu terpanas yang pernah tercatat pada 17 November. Namun suhu bumi lebih hangat 2,06 derajat celcius dibandingkan masa pra-industri, sebelum manusia mulai menggunakan bahan bakar fosil dalam skala besar dan mengubah iklim alami bumi.

Dia mengatakan, Data Copernicus masih bersifat awal dan memerlukan waktu berminggu-minggu untuk dikonfirmasi dengan pengamatan di kehidupan nyata.

Pelanggaran 2 derajat pada hari Jumat terjadi dua pekan sebelum dimulainya konferensi iklim PBB COP28 di Dubai. Pada konferensi tersebut, negara-negara akan menilai kemajuan mereka menuju janji Perjanjian Iklim Paris dengan ambisi untuk membatasinya hingga 1,5 derajat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...