Pemerintah Targetkan 30% Laut Indonesia Jadi Kawasan Perlindungan Laut

Tia Dwitiani Komalasari
1 Desember 2023, 12:19
Pengunjung menikmati objek wisata Taman Laut Olele, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (12/3/2023). Taman Laut Olele menjadi salah satu destinasi wisata bahari unggulan Provinsi Gorontalo yang memiliki hamparan terumbu karang yang sehat dengan bera
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/rwa.
Pengunjung menikmati objek wisata Taman Laut Olele, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (12/3/2023). Taman Laut Olele menjadi salah satu destinasi wisata bahari unggulan Provinsi Gorontalo yang memiliki hamparan terumbu karang yang sehat dengan beragam jenis ikan.

Pemerintah menargetkan 30 persen  lautan Indonesia sebagai kawasan perlindungan laut pada 2045. Saat ini, sebanyak 10 persen lautan Indonesia telah menjadi kawasan perlindungan laut.

"Untuk melindungi lautan dan keanekaragaman hayati lautnya, Indonesia telah menetapkan hampir 10 persen lautan sebagai kawasan perlindungan laut," kata Erick dalam World Economic Forum (WEF) Ocean Pavilion at United Nations Framework Convention on Climate Change) COP28 (The 28th Conference of the Parties) UNFCCC COP28, Dubai, UEA, Kamis (30/11/2023).

Dengan berstatus kawasan perlindungan laut, aktivitas manusia di wilayah tersebut akan dibatasi untuk tujuan konservasi, biasanya untuk melindungi sumber daya alam atau budaya. Wilayah laut ini bisa datang dalam berbagai bentuk mulai dari suaka margasatwa hingga fasilitas penelitian.

Erick mengatakan Indonesia merupakan penjaga lautan dunia dengan lebih dari 70 persen wilayah berupa lautan. Perairan Indonesia merupakan rumah bagi sebagian besar terumbu karang, lamun, dan bakau global, yang dapat memulihkan setidaknya 17 persen karbon biru global.

"Laut mengatur iklim kita dan secara signifikan dapat menahan dampak terburuk perubahan iklim, dengan menyerap emisi karbon dioksida dan panas dari atmosfer yang disebabkan aktivitas manusia," kata Erick.

Dia mengatakan perubahan suhu laut mempengaruhi pola migrasi ikan dan mengganggu musim penangkapan ikan tradisional. Indonesia mengambil langkah konkret dalam mengatasi pencemaran ekosistem laut akibat plastik dan dapat merusak ekosistem laut.

"Dunia akan mendapatkan manfaat dari 3,36 juta hektare hutan bakau kita dan 1,8 juta hektare padang lamun. Tak hanya itu, selain manfaat ekologis, ekosistem karbon biru juga dapat mendukung penghidupan pesisir," ucap Erick.

Erick mengatakan polusi plastik menjadi salah satu prioritas pemerintah lewat rencana aksi nasional penanganan sampah plastik di laut sejak 2019. Upaya tersebut berdampak signifikan dalam mengurangi kebocoran sampah plastik laut sekitar 36 persen pada akhir 2022.

"Dengan dukungan dari para mitra, kami optimistis dapat mencapai target pengurangan sebesar 70 persen pada akhir tahun 2025 dan polusi plastik near zero pada 2040," kata Erick.

Kerja Sama dengan OceanX

Dalam kesempatan itu, pemerintah Indonesia melakukan kerja sama dengan OceanX. Erick menyampaikan kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan potensi kelautan di Indonesia. OceanX merupakan inisiatif eksplorasi laut yang didirikan Mark Dalio dan Ray Dalio yang merupakan salah satu pendiri Bridgewater Associates.

“Pemerintah Indonesia dan OceanX telah sepakat melakukan eksplorasi bersama pada tahun depan di Indonesia," ujar Erick.

Erick menyebut eksplorasi ini akan mencakup banyak topik, seperti keanekaragaman hayati laut, karbon biru, penilaian stok ikan, pemetaan gempa, dan eksplorasi laut dalam. Erick optimistis eksplorasi ini dapat membuka potensi kelautan Indonesia.

Selain potensi kelautan, lanjut Erick, kerja sama dengan OceanX juga fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya laut.

"Kami mengirim 15 siswa dari Azores ke Malta untuk mengikuti Program OceanX Young Explorer. Kami juga mengadakan kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)," ucap Erick.




Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...