Dampak Kenaikan Suhu, Malaria hingga Badai Berbahaya Meningkat

Tia Dwitiani Komalasari
4 Desember 2023, 07:41
Petugas Puskesmas Jaifuri Arso III Ilham Sangaji menyemprotkan cairan penangkal nyamuk penyebab penyakit malaria ke dinding rumah warga di Kampung Arsopura, Skanto, Keerom, Papua, Selasa (21/6/2022). Penyemprotan secara gratis ke rumah-rumah warga itu seb
ANTARA FOTO/Indrayadi TH/tom.
Petugas Puskesmas Jaifuri Arso III Ilham Sangaji menyemprotkan cairan penangkal nyamuk penyebab penyakit malaria ke dinding rumah warga di Kampung Arsopura, Skanto, Keerom, Papua, Selasa (21/6/2022). Penyemprotan secara gratis ke rumah-rumah warga itu sebagai upaya untuk mencegah penyakit malaria.

Sejumlah penyakit tropis dan badai berbahaya meningkat akibat pemanasan global. Uni Emirat Arab (UEA) dan beberapa badan amal menawarkan pendanaan sebesar US$ 777 juta atau Rp 12 triliun untuk memberantas penyakit tropis terabaikan yang diperkirakan akan memburuk seiring dengan kenaikan suhu.

Deklarasi tersebut dinyatakan saat Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) di Dubai, Minggu (3/12). "Faktor terkait iklim telah menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia di abad ke-21”, kata Presiden COP28 Sultan Ahmed Al-Jaber dikutip dari Reuters, Senin (4/12).

Deklarasi janji tersebut berfokus pada risiko kesehatan terkait iklim. Sejumlah pihak yang menawarkan pendanaan di antaranya UEA sebesar termasuk US$100 juta dan $100 juta lainnya dari Bill and Melinda Gates Foundation.

Negara lain yang mengumumkan dana untuk masalah kesehatan terkait iklim adalah Belgia, Jerman, dan Badan Pembangunan Internasional AS.

Penyakit Akibat Kenaikan Suhu

Bank Dunia meluncurkan program untuk menjajaki kemungkinan langkah-langkah dukungan bagi kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang, dimana risiko kesehatan terkait iklim sangat tinggi. Beban penyakit tropis akan bertambah buruk seiring dengan pemanasan global, bersamaan dengan ancaman kesehatan lainnya yang disebabkan oleh perubahan iklim, termasuk malnutrisi, malaria, diare, dan tekanan panas.

Banyak penyakit tropis yang mudah diobati. Misalnya saja River blindness dan penyakit tidur yang merupakan penyakit endemik di Afrika. Penyakit itu menyebar melalui cacing parasit dan lalat yang cenderung berkembang biak di dunia yang memanas.

Lebih dari 120 negara telah menandatangani deklarasi COP28 yang mengakui tanggung jawab mereka untuk menjaga keselamatan masyarakat di tengah pemanasan global.

Deklarasi tersebut tidak menyebutkan bahan bakar fosil yang merupakan sumber utama emisi pemanasan iklim. Aliansi Iklim dan Kesehatan Global menyebut hal itu sebagai “kelalaian yang mencolok”.

Aktivis termasuk dokter mengadakan demonstrasi kecil pada hari Minggu di dalam kompleks COP28 untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini.

“Kami berada dalam banyak masalah,” kata Joseph Vipond, seorang dokter gawat darurat dari Alberta, Kanada.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...