WEF: Perubahan Iklim, Kerusakan Alam Jadi Risiko Terbesar bagi Dunia

Hari Widowati
12 Januari 2024, 09:51
Ilustrasi Perubahan Iklim
Unsplash
Laporan Risiko Global Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2024 memperhitungkan peristiwa cuaca ekstrem, perubahan iklim, dan perubahan kritis pada sistem Bumi sebagai kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia selama dekade berikutnya.
Button AI Summarize

World Economic Forum (WEF) Global Risks Report 2024 memperhitungkan peristiwa cuaca ekstrem, perubahan iklim, dan perubahan kritis pada sistem Bumi sebagai kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia selama dekade berikutnya. Meskipun misinformasi dan disinformasi menjadi risiko jangka pendek terbesar dalam dua tahun ke depan, risiko lingkungan hidup mendominasi dalam jangka waktu sepuluh tahun.

Laporan tersebut menemukan empat risiko paling parah selama sepuluh tahun ke depan, yakni peristiwa cuaca ekstrem, perubahan kritis pada sistem bumi, hilangnya keanekaragaman hayati dan runtuhnya ekosistem, serta kekurangan sumber daya alam. Polusi juga termasuk dalam sepuluh risiko paling parah.

Yang memprihatinkan, laporan tersebut menyatakan bahwa kerja sama dalam isu-isu global yang mendesak dapat menjadi semakin langka. Hal ini menggarisbawahi pentingnya tindakan dan kolaborasi bersama untuk mengatasi keadaan darurat iklim dan alam.

Direktur Jenderal WWF Internasional Kirsten Schuijt mengatakan krisis perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati yang saling terkait merupakan salah satu risiko paling berat yang harus dihadapi dunia dan tidak dapat ditangani secara terpisah.

"Kita baru saja mengalami tahun terpanas dalam catatan sejarah dengan kehidupan dan mata pencaharian yang hancur akibat gelombang panas yang membakar, serta bencana banjir dan badai. Jika kita tidak segera mengambil tindakan, ancaman ini akan semakin meningkat, dan semakin dekat dengan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan pada masyarakat dan ekosistem," ujar Kirsten Schuijt, seperti dikutip eureporter.co.

Sementara itu, Direktur Kantor Kebijakan Eropa WWF Ester Asin mengatakan Badan Lingkungan Hidup Uni Eropa baru-baru ini menyerukan kritik pedas yang menunjukkan bahwa Uni Eropa berada dalam bahaya karena kehilangan sebagian besar target kebijakan lingkungan tahun 2030.

Menjelang pemilihan umum Uni Eropa, partai-partai politik harus menunjukkan komitmen mereka untuk melindungi masa depan Bumi dan memenuhi janji Kesepakatan Hijau Eropa. "Hal ini membutuhkan desain ulang mendasar dari ekonomi kita untuk lebih cepat melepaskan diri dari bahan bakar fosil dan memanfaatkan sepenuhnya ekosistem yang sehat sebagai sekutu terkuat kita. Hanya dengan demikian, Uni Eropa dapat menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya serta meningkatkan otonomi dan ketahanannya," ujar Ester Asin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...