Menteri LHK Bantah Data Mahfud Soal Deforestasi Capai 12,5 Juta Ha
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, membantah data yang ditunjukkan oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, terkait deforestasi hutan di Indonesia. Dalam debat keempat tersebut, Mahfud menyebut jumlah deforestasi hutan di Indonesia mencapai 12,5 juta hektare dalam 10 tahun terakhir.
“Saya harus mengatakan bahwa data itu salah,” kata Siti di Jakarta, Senin (22/1).
Siti mengatakan, jika cawapres nomor urut 3 menggunakan data 10 tahun terakhir berarti data 2013. Pada tahun tersebut hanya terjadi deforestasi 730 ribu hektar dalam setahun.
Lalu di 2015, angka deforestasinya bertambah menjadi 1,09 juta hektare akibat meningkatnya kebakaran hutan. “Kemudian pada 2016 turun jadi 630 ribu hektare, dilanjutkan 2017 menjadi 480 ribu hektare, 2018 jadi 440 ribu hektare," ucapnya.
Selanjutnya pada 2019, kata Siti, terjadi el nino namun dampaknya tidak separah pada 2015. Ia menyebut deforestasinya menjadi 460 ribu hektare.
Siti mengatakan, Indonesia hanya mengalami deforestasi sebesar 104 ribu hektare pada 2022. Ia menyebut angka deforestasi pada 2022 menjadi terendah sejak 20 tahun terakhir.
Dia lantas mempertanyakan soal data yang disampaikan Mahfud, yakni 12,5 juta hektare lahan mengalami deforestasi. “Kita Indonesia ini gak main-main kalau deforestasi. Penurunannya 65% dari tahun lalu ke tahun sebelumnya ke tahun 2022,” ucapnya.
Untuk diketahui, Indonesia mulai menghitung tingkat deforestasi sejak 1990. Faktanya, deforestasi tertinggi terjadi pada periode tahun 1996 sampai 2000, sebesar 3,5 juta hektare per tahun.
Sedangkan di periode 2002 sampai 2014 sebesar 0,75 juta hektare per tahun, dan mencapai titik terendah laju deforestasi pada tahun 2022.
Menurut data World Resources Institute Global, deforestasi terendah dicapai di era Jokowi. World Resources Institute Global juga menyebut Indonesia sebagai negara nomor satu tingkat penurunan deforestasinya di dunia sebesar 65%.