Pandora Setop Gunakan Emas dan Perak yang Ditambang untuk Perhiasan

Hari Widowati
30 Januari 2024, 11:19
Ilustrasi pandora
pandoragroup.com
Pandora, perusahaan perhiasan terbesar di dunia berdasarkan jumlah produk yang terjual, berhenti menggunakan perak dan emas yang ditambang untuk menurunkan emisi karbon.
Button AI Summarize

Pandora, perusahaan perhiasan terbesar di dunia berdasarkan jumlah produk yang terjual, berhenti menggunakan perak dan emas yang ditambang. Pandora kini hanya membuat perhiasan dengan logam mulia daur ulang, yang membutuhkan lebih sedikit energi untuk memproduksinya.

Perusahaan Denmark ini membeli sekitar 340 ton perak dan satu ton emas setiap tahun. Menurut laporan perusahaan, rantai pasokannya menghasilkan 264.224 ton CO2 pada tahun 2022.

"Menggunakan logam daur ulang, bukan logam yang baru ditambang, dapat mengurangi emisi CO2 tidak langsung Pandora sekitar 58.000 ton per tahun," ujar Mads Twomey-Madsen, Wakil Presiden Senior Bidang Komunikasi dan Keberlanjutan, seperti dikutip Reuters, pada Senin (29/1).

Namun, rantai pasokan logam daur ulang memiliki risiko, karena emas yang dicuri dapat dijual sebagai barang bekas untuk didaur ulang, dan sulit untuk membuktikan asal-usul logam yang telah dilebur.

Untuk mengurangi risiko tersebut, Pandora menggunakan standar lacak balak yang dikembangkan oleh Responsible Jewellery Council (RJC). Standar tersebut, misalnya, mengecualikan koin emas dan emas batangan sebagai sumber emas daur ulang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...