Toyota Industries Hadapi Sanksi Keras atas Kecurangan Emisi Mesin

Hari Widowati
20 Februari 2024, 08:57
Kementerian Transportasi Jepang sedang mempersiapkan tindakan terhadap Toyota Industries karena melakukan kecurangan dalam uji emisi mesin.
Youtube Toyota Industries
Kementerian Transportasi Jepang sedang mempersiapkan tindakan terhadap Toyota Industries karena melakukan kecurangan dalam uji emisi mesin.

Ringkasan

  • PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) akan melakukan IPO di BEI dengan melepas maksimal 15% sahamnya. Harga penawaran awal di rentang Rp 200-216 per saham, berpotensi meraih dana Rp 132,33 miliar.
  • Dana IPO akan digunakan untuk belanja modal alat berat, pembelian aset tanah dan bangunan, serta modal kerja. Perusahaan juga berencana membagikan dividen tunai maksimal 30% dari laba bersih mulai tahun buku 2025.
  • PT Sinar Terang Mandiri, perusahaan jasa pertambangan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, bergerak di bidang perencanaan tambang, pembangunan infrastruktur, operasional, transportasi hasil tambang, peremukan batu, dan produksi paving. Pencatatan saham di bursa dijadwalkan pada 10 Maret.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Transportasi Jepang sedang mempersiapkan tindakan terhadap Toyota Industries karena melakukan kecurangan dalam uji emisi mesin. Menurut laporan Nikkei, sanksi ini termasuk kemungkinan Kementerian Transportasi menarik sertifikasi untuk beberapa jenis mesin yang diproduksi Toyota Industries akibat pelanggaran ini.

Kementerian akan memerintahkan Toyota Industries, produsen truk forklift terbesar di dunia, untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kesalahan. Toyota Industries belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters mengenai masalah ini. Menurut laporan Nikkei tersebut, Toyota Industries bisa kehilangan sertifikasi untuk mesin ekskavator.

Kementerian tersebut tampaknya sedang mempersiapkan tindakan serupa untuk dua model mesin forklift, tambahnya.
"Regulator akan mempertimbangkan tingkat keparahan pelanggaran sebelum memutuskan apakah akan melakukan hal yang sama untuk mesin yang digunakan pada kendaraan Land Cruiser dan van HiAce," kata laporan itu, seperti dikutip Reuters, Senin (19/2).

Perusahaan ini melaporkan kepada Kementerian Transportasi pada bulan Januari lalu bahwa mereka telah terlibat dalam pelanggaran yang mencakup perusakan data uji kinerja untuk beberapa model forklift dan mesin mobil.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...