BRGM akan Rehabilitasi 32.000 Hektare Lahan Mangrove Tahun Ini

Rena Laila Wuri
1 Maret 2024, 10:11
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) akan merehabilitasi lahan mangrove dengan luasan target 32.000 hektare tahun ini.
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/rwa.
Foto udara kawasan objek wisata hutan mangrove di Desa Matansala, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (28/12/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) akan merehabilitasi lahan mangrove dengan luasan target 32.000 hektare tahun ini. Rehabilitasi lahan mangrove tersebar tersebar di empat provinsi di Indonesia.

Kepala BRGM Hartono mengatakan program rehabilitasi ini bekerjasama dengam Bank Dunia. Untuk tahun ini, BRGM memfokuskan lahan mangrove yang berada di Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

“Ya, jadi Bank Dunia memastikan dukungannya, hingga program rehabilitasi mangrove tersebut akan dilaksanakan pada bulan depan, Maret 2024,” kata Hartono dalam keterangan persnya, Kamis (29/2).

Untuk diketahui BRGM menargetkan secara keseluruhan ada 75 ribu hektare lahan mangrove di empat provinsi tersebut yang akan direhabilitasi hingga 2025 melalui program yang disebut dengan Mangrove for Coastal Resilience (M4CR).

Program rehabilitasi tersebut, diharapkan bisa meningkatkan peluang mata pencaharian dan bisnis masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan mangrove.

Sementara itu, Direktur Pelaksana Kepala Bagian Keuangan Bank Dunia Anshula Kant mengatakan dukungan finansial yang diberikan merupakan salah satu bentuk komitmen dari lembaganya untuk mencegah perluasan dampak perubahan iklim.

Menurutnya, perubahan iklim telah memperbesar potensi dampak kebencanaan yang saat ini mulai dirasakan dunia, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu perubahan tersebut harus dicegah, salah satunya dengan menjaga ekosistem mangrove.

Untuk itu, Bank Dunia sudah menyalurkan pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim sebesar US$28,6 juta atau sekitar Rp 446,16 miliar hingga akhir 2023.  

“Sungguh ini kerja sama yang kuat, kita saling mendukung, terlebih Indonesia mempunyai target yang besar pengurangan emisi karbon menjadi 358 juta CO2 pada 2030,” ujarnya.

Ansula berharap program rehabilitasi yang diinisiasi Pemerintah Indonesia melalui BRGM bisa berjalan sebagaimana tujuannya, sehingga bisa membawa pengaruh baik bagi masyarakat setempat dan kemaslahatan makhluk hidup secara luas.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...