Muhammadiyah Hemat Air dan Listrik Lewat Masjid Ramah Lingkungan
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menghemat 30 persen pengeluaran air melalui konsep masjid ramah lingkungan yang diterapkan di Masjid At Tanwir yang berada di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta.
"Ada penghematan dalam hal penggunaan air. Besarannya berkisar 20-30 persen dari total," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, dikonfirmasi di Jakarta, Senin (29/4).
Abdul Mu'ti menjelaskan penghematan air pada konsep masjid ramah lingkungan dilakukan dengan cara menampung air bekas wudu jamaah ke dalam bak penampungan. Air tersebut kemudian dipompa ke dalam sistem water recycle, untuk dialirkan ke dalam tangki khusus air daur ulang.
Air tersebut kemudian didistribusikan untuk mengisi kolam ikan, menyiram tanaman, serta mencuci kendaraan operasional.
Tidak Digunakan untuk Berwudu Lagi
Abdul mengatakan, air tersebut tidak digunakan untuk berwudu lagi. Pihaknya merasa memerlukan kajian lebih lanjut terkait hukum air daur ulang tersebut.
Selain penghematan air, Abdul Mu'ti juga menjelaskan konsep masjid ramah lingkungan yang dilengkapi dengan penggunaan enam panel surya di tempat ibadah tersebut.
Panel surya tersebut, kata dia, berkontribusi terhadap 3-5 persen kebutuhan listrik masjid, serta 10-15 persen kebutuhan listrik secara keseluruhan. Hal ini juga berdampak pada pengeluaran organisasi sekitar 6-10 juta rupiah.