Pelatihan Konversi Motor Listrik Masuk Kurikulum Merdeka SMK

Rena Laila Wuri
29 April 2024, 21:51
Seorang teknisi memasang komponen motor listrik sebagai bagian dari proses konversi di bengkel konversi Bintang Racing Team, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024). Pemerintah menaikan subsidi konversi motor listrik dari yang sebelumnya Rp7 juta m
ANTARA FOTO/Rina Nur Anggraini/Ak/pras.
Seorang teknisi memasang komponen motor listrik sebagai bagian dari proses konversi di bengkel konversi Bintang Racing Team, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024). Pemerintah menaikan subsidi konversi motor listrik dari yang sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta dengan kuota penerima subsidi maksimal 150 ribu motor sepanjang tahun 2024.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam bidang pengembangan kompetensi konversi motor listrik.

Kedua Kementerian juga akan mengembangkan modul pelatihan konversi motor listrik bersama, sebagai bagian dari kurikulum merdeka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia.

“Saya telah bertemu dengan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Ibu Kiki Yuliati, untuk berdiskusi tentang program konversi sepeda motor listrik, dan bagaimana pelibatan SMK dalam program ini," ujar Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani Dewi, dalam keterangan pers dikutip, Senin (29/4).

Kerja sama ini dilakukan untuk mengejar target program konversi sepeda motor berbasis bensin menjadi listrik tahun ini. Untuk mendukung program tersebut, kolaborasi berbagai pihak mutlak harus dilakukan sehingga ekosistem konversi motor listrik bisa berkembang dan berjalan dengan baik.

Eniya mengatakan, kerja sama antar instansi pemerintahan ini akan disahkan ke dalam bentuk Nota Kesepahaman sebagai payung hukum sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kementerian ESDM mengajak SMK jurusan otomotif atau teknik kendaraan ringan yang memiliki bengkel sebagai mitra dalam kegiatan konverensi motor listrik.

Saat ini, sudah terdapat 34 bengkel motor konversi bersertifikat yang terdaftar di Kementerian Perhubungan. Namun baru 17 Bengkel Konversi yang menjadi mitra Kementerian ESDM untuk menjalankan Program Bantuan Pemerintah dalam mengonversi sepeda motor yang mendapatkan subsidi.

Ia berharap bertambahnya para tenaga ahli konversi motor listrik, serta bertambahnya bengkel konversi dan pusat layanan akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan konversi sepeda motor. 

Eniya menuturkan, Kementerian ESDM memberikan kesempatan bagi pemilik kendaraan khususnya siswa dan tenaga pengajar SMK untuk mengkonversikan kendaraannya secara gratis. Hal itu didukung oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) badan usaha sektor ESDM.

"Saat ini, program gratis konversi sepeda motor terbatas untuk kalangan SMK, dimana kita memanfaatkan dana CSR untuk menutupi kekurangan biaya konversi (setelah dikurangi subsidi sebesar Rp 10 juta) yang harus ditanggung pemilik sepeda motor, mudah-mudahan ke depannya, bisa kita tingkatkan untuk kelompok masyarakat umum," ujarnya.

Eniya mengatakan, siswa dan tenaga pengajar SMK yang mengikuti program konversi ini dapat langsung mempraktekkan proses konversi dan mengambil bagian untuk mengurangi polusi dan penurunan emisi.

Untuk diketahui, Pemerintah telah melakukan penyesuaian besaran bantuan pemerintah pada program konversi sepeda motor listrik menjadi Rp 10 juta per unit. Hal ini diatur melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2023 yang mengubah ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. 

Selain itu, kelompok penerima bantuan yang semula terbatas pada perseorangan, kini diperluas mencakup kelompok masyarakat atau swadaya masyarakat, lembaga pemerintah, atau lembaga non pemerintah.

Target Konversi Motor Listrik 2023 Tak Tercapai

Kementerian ESDM melaporkan permohonan konversi motor listrik dari sepeda motor konvensional berbahan bakar minyak baru mencapai 181 unit sepanjang 2023. Jumlah tersebut jauh di bawah target pemerintah yang sebanyak 50.000 unit.

Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, mengatakan, sebanyak 145 dari 181 permohonan tersebut telah menerima bantuan dari pemerintah dengan nilai total Rp 1,4 miliar.

Rinciannya, sebanyak delapan unit motor konversi menerima bantuan atau subsidi senilai Rp7 juta, sedangkan 137 unit lainnya menerima subsidi Rp10 juta.

Sementara, ada 36 permohonan yang masih dalam proses uji laik jalan dan pengajuan pengajuan Surat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) tahun 2024.

“Realisasi program konversi listrik, jadi sudah ada permohonan 181 permohonan selesai dikonversi,” kata Jisman, Kamis (18/1).

Tahun ini, pemerintah sendiri menargetkan konversi sebanyak 150.000 unit motor yang berfokus pada motor roda dua yang digunakan masyarakat luas.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...