Survei Celios: 86% Masyarakat Setuju Ekonomi Restoratif Dapat Perbaiki Polusi

Image title
24 September 2024, 10:19
Petugas melakukan perawatan sistem usai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (11/11/2022).
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
Petugas melakukan perawatan sistem usai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (11/11/2022).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Survei Center of Economic and Law Studies (Celios) menunjukkan sebagian besar masyarakat di Indonesia percaya ekonomi restoratif dapat memulihkan kualitas udara. Survei tersebut mengambil pendapat 1.126 responden dari 31 provinsi.

Berdasarkan survei, tersebut menunjukan bahwa 86% responden setuju bahwa ekonomi restoratif dapat meningkatkan kualitas udara yang ada di wilayahnya.  Ekonomi restoratif merupakan model ekonomi pembangunan yang mementingkan lingkungan hingga sosial yang berkelanjutan.

Survei terseut tercantum dalam laporan terbaru Celios berjudul "A Just Economy that Balancing Planet and Growth : Survey on Public Perception of Indonesia's Restorative Economy". 

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, mengatakan kepercayaan tersebut tak terlepas dari dampak yang disebabkan oleh industri ekstraktif yang sangat bertolak belakang dengan ekonomi restoratif. Ekonomi ekstraktif adalah usaha yang megelola kegiatan alam.

Berdasarkan riset yang dilakukan Celios dan Centre for Research on Energy and Clean Air (Crea) beberapa waktu lalu menunjukan bahwa ekonomi ekstraktif menyebabkan banyak masalah lingkungan seperti pencemaran udara.

"Di sisi lain, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekonomi restoratif dapat membantu mengurangi atau membalikkan dampak dari ekonomi ekstraktif," tulis Bhima dalam laporan tersebut, Senin (23/9).

Dalam laporan terbaru Celios menunjukan 97,3% masyarakat yang tinggal di pedesaan menilai ekonomi restoratif memiliki dampak positif terhadap kualitas udara. Sedangkan 73% masyarakat yang tinggal di perkotaan juga mengaitkan dengan perbaikan kualitas udara.

Selain terhadap kualitas udara, sebanyak 85,3% masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan mengaitkan ekonomi restoratif dengan turunnya biaya kesehatan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan.

"Persentase yang lebih tinggi antara ekonomi restoratif dan penurunan biaya kesehatan menunjukkan bahwa komunitas perkotaan, meskipun jauh dari ekosistem hutan dan pesisir, memiliki persepsi positif terhadap ekonomi restoratif," tulisnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...