Coldplay Luncurkan Vinyl dari Limbah Plastik Asal Indonesia
Grup Band asal Inggris, Coldplay, kembali menunjukan komitmennya untuk menjaga lingkungan dengan meluncurkan album Moon Music berbentuk vinyl. Uniknya, vinyl tersebut dibuat menggunakan limbah plastik yang berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Vokalis Coldplay, Chris Martin, mengatakan vinyl dari album teranyarnya berasal dari limbah di dua negara Asia Tenggara tersebut.
"Vinyl ini dibuat dari plastik yang dikumpulkan dari sungai di Malaysia dan Indonesia oleh alat pembersih sungai yang kami investasikan bersama. Setiap vinyl dibuat dari 9 botol plastik," ujar Chris dalam wawancara di QVC Live, seperi dikutip dari Malaymail, Selasa (8/10).
Limbah botol plastik untuk vinyl ini diperoleh dari proyek bertajuk The Ocean Cleanup yang mengoperasikan kapal pengeruk sampah di sejumlah sungai di Asia Tenggara.
The Ocean Cleanup merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh Boyan Slat pada tahun 2013 dan menyebar ke Malaysia, Indonesia, Republik Dominika, Vietnam, Thailand, dan Amerika Serikat untuk mengatasi polusi plastik di sungai. Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan sumbangan kapal pembersih sungai oleh Coldplay, usai menyelenggarakan konser bertajuk Music of The Spheres di Jakarta pada 2023.
Konser Rendah Emisi
Coldplay mengatakan telah melampaui target mereka sendiri untuk mengurangi emisi karbon dari konser musik mereka. Pada 2019, Chris Martin mengumumkan Coldplay menunda tur sambil mempertimbangkan cara-cara untuk membuat pertunjukan mereka lebih ramah lingkungan.
Dua tahun kemudian, Coldplay mengumumkan tur Music of the Spheres dan berjanji untuk mengurangi separuh emisi yang dihasilkan dari produksi pertunjukan, pengangkutan, dan perjalanan anggota band dan kru.
Pencapaian tersebut sebagian berkat partisipasi penonton konser Coldplay, yang menghasilkan energi dengan cara melompat-lompat di lantai dansa kinetik dan bermain sepeda yang telah dimodifikasi secara khusus. Coldplay juga berjanji untuk menanam pohon untuk setiap tiket yang terjual untuk pertunjukan mereka.
Berbagai langkah inovatif selama tur, yang juga mendorong para penonton untuk ikut serta dalam inisiatif ramah lingkungan, telah membuat mereka memproduksi 59% lebih sedikit daripada tur stadion mereka sebelumnya pada 2016-17.
Coldplay mengatakan angka-angka tersebut telah diverifikasi oleh MIT Environmental Solutions Initiative. Dikutip dalam pernyataan di situs web Coldplay, Direktur Inisiatif MIT, John E. Fernandez, mengucapkan selamat kepada band tersebut atas dedikasi mereka terhadap tindakan yang positif dan bermakna.
Menurut John, Coldplay juga telah menetapkan standar baru bagi seluruh industri musik. Coldplay berterima kasih kepada semua orang brilian yang telah membuat hal tersebut terwujud. Mereka adalah orang yang telah datang ke konser dan membantu mengisi daya baterai sepeda listrik dan lantai dansa kinetik. Semua orang yang datang dengan berjalan kaki, bersepeda, berbagi tumpangan, atau transportasi umum.
"Semua orang yang datang dengan membawa botol air isi ulang atau mengembalikan gelang LED untuk didaur ulang, dan semua orang yang telah membeli tiket, yang berarti Anda telah menanam salah satu dari 7 juta pohon sejauh ini,” kata Coldplay, dikutip dari CNN pada Selasa (4/6).
Coldplay mengatakan 7 juta pohon telah ditanam, 18 pertunjukan pada 2023 menggunakan energi dari sistem yang menggunakan baterai BMW i3 daur ulang. Selain itu, sebanyak 72% dari semua limbah tur telah dialihkan dari tempat pembuangan sampah.