Menteri LH: Penghentian Impor Sampah Plastik Perintah dari Presiden

Image title
4 November 2024, 17:04
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyegel tempat pembuangan sampah plastik milik PT Apex Kumbong di Gunung Putri, Jawa Barat, pada Senin (4/11).
Katadata/Djati Waluyo
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat sidak ke tempat pembuangan sampah plastik milik PT Apex Kumbong di Gunung Putri, Jawa Barat, pada Senin (4/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Republik Indonesia ke-8 Prabowo Subianto telah memberikan perintah langsung kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq untuk segera menghentikan impor sampah plastik. Hanif menilai Indonesia tidak perlu impor sampah plastik jika bisa mengelola dan mendaur ulang timbulan sampah yang kini menjadi masalah di berbagai tempat pembuangan akhir (TPA). 

"Beliau (Prabowo) juga pertama minta kami menghentikan impor sampah plastik," ujar Hanif saat ditemui di Pembuangan Sampah PT Aspex Kumbong, Gunung Putri, Bogor, Senin (4/11). Karena itu, rencana pemerintah untuk mengakhiri impor sampah plastik pada awal tahun 2025 akan tetap berjalan sesuai rencana. 

Menurutnya, hal tersebut diperlukan lantaran timbulan sampah di Indonesia sudah sangat banyak. Seharusnya, Indonesia dapat mengelola sampahnya sendiri untuk menjadi sumber bahan baku daur ulang.

"Mereka (eksportir sampah plastik) harus mengeluarkan biaya mahal untuk membakar sampah. Jadi, lebih baik dibuang ke Indonesia, mereka lebih murah bayar orang Indonesia yang mau impor," ujarnya. Akibatnya, Indonesia jadi tempat pembuangan sampah plastik bagi negara-negara lain. 

Sebelumnya, Hanif menyebut pemerintah akan menghentikan impor sampah plastik untuk menyelesaikan permasalahan TPA di beberapa wilayah yang melebihi kapasitas. Hanif menargetkan setidaknya permasalahan pengelolaan sampah di tiga TPA akan selesai dalam jangka waktu 100 hari ia menjabat sebagai menteri lingkungan hidup.

"Paling tidak tiga TPA dulu yang akan kami selesaikan. Nanti saya koreksi, tapi salah satunya ada di daerah saya ada TPA Banjarbakula," ujar Hanif saat ditemui usai Pelantikan Menteri Lingkungan Hidup, di Jakarta, Selasa (11/10).

Menurutnya, Indonesia tidak perlu menerima impor sampah plastik karena ketersediaannya di TPA melimpah ruah. Sampah plastik tersebut bisa dipilah dan didaur ulang masyarakat maupun industri

Hanif mengatakan rencana tersebut menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penuhnya TPA di beberapa wilayah. Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor sampah plastik terbesar di dunia pada 2022 dengan kapasitas mencapai 194 ribu ton.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...