Langkah Membumi Festival 2024, Memantik Aksi Kolektif Mendukung Ekonomi Sirkular
CollaborAction for the Earth menjadi tema yang dipilih Blibli Tiket Action dan Ecoxyztem untuk Langkah Membumi Festival (LMF) 2024.
Tema tersebut terejawantah di dalam festival yang memainkan peran sebagai melting pot antarpihak dalam penerapan langkah strategis ekonomi sirkular. Aksi kolektif ini diharapkan dapat menjawab triple planetary crisis (perubahan iklim, polusi, kehilangan biodiversitas).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020-2024 Sandiaga Salahuddin Uno menilai, LMF menginspirasi aksi nyata yang bisa diadopsi semua kalangan. Menurutnya, festival ini membuktikan kekuatan kolektif dalam mengupayakan perubahan.
“Langkah Membumi Festival tak hanya menginspirasi aksi keberlanjutan tetapi juga membawa Indonesia menuju ekonomi kreatif yang sirkular dan berkelanjutan,” tuturnya saat membuka LMF 2024, di Jakarta, Sabtu (2/11).
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memaparkan, ekonomi sirkular tak sebatas menawarkan pertumbuhan ekonomi baru tetapi juga keberlanjutan. Pasalnya, melalui ekonomi sirkular terbuka peluang baru untuk mendapatkan bahan baku produksi dan konsumsi, serta memperpanjang umur bahan yang ada dalam rantai nilai.
Penerapan ekonomi sirkular pun tidak hanya mengatasi dampak dari triple planetary crisis, tetapi juga menciptakan peluang untuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi antarpemangku kepentingan dan penguatan kebijakan, roadmap ekonomi sirkular yang disusun Bappenas dapat menjadi pondasi menuju visi pembangunan berkelanjutan.
Merespons hal tersebut, COO dan Co-Founder Blibli Lisa Widodo mengutarakan bahwa eksploraksi solusi, interaksi dalam penerapan praktik berkelanjutan, serta kolaboraksi antarpemangku kepentingan tergambar nyata di dalam Langkah Membumi Festival. Selain pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup, pihaknya juga menggandeng sustainability impact partner.
Beberapa mitra tersebut, di antaranya Ecofren sebagai mitra pengelolaan sampah guna menjamin setiap limbah dari acara ini tidak berakhir di Tempat Pembayaran Akhir (TPA). Ada pula Life Cycle Indonesia (LCI) selaku konsultan keberlanjutan yang membantu menghitung jejak karbon dari LMF. Dan ada CarbonEthics yang menangani penanaman mangrove hasil konversi dari lelang fesyen daur ulang, menambah nilai keberlanjutan festival ini.
Pada tahun ketiga Langkah Membumi Festival ini, Blibli Tiket Action bersama Ecoxyztem berkomitmen memperluas dan memperkuat kolaborasi, mengundang semua untuk menjadi kolaborator dan bagian dari perubahan menuju Indonesia yang berkelanjutan.
“Kami percaya, melalui pendekatan pentahelix, kita dapat menciptakan dampak nyata dan mencapai tujuan bersama yang selaras dengan pilar-pilar SDGs: manusia (people), kesejahteraan (prosperity), bumi (planet), perdamaian (peace), dan kemitraan (partnership),” tutur Lisa.
Sementara itu, CEO dan Co-Founder Ecoxyztem Jonathan Davy mengutarakan, pihaknya senang dapat kembali bermitra dengan Blibli Tiket Action untuk berkontribusi memperkenalkan solusi keberlanjutan melalui ecopreneurship serta mendorong perluasan praktik ekonomi sirkular.
“Kami berharap festival ini menginspirasi semakin banyak pihak untuk terlibat dalam aksi kolaborasi yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan bumi kita,” ujarnya.
Ia mengimbuhkan, kolaborasi antarpihak di dalam LMF 2024 juga berupaya mempromosikan peluang green jobs masa depan kepada generasi muda. Pasalnya, pekerjaan hijau diharapkan dapat menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan dampak positif lingkungan yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, Langkah Membumi Festival turut menggandeng Tanah Air Lestari guna mengedukasi seputar green jobs tersebut. Pasalnya, ke depan kebutuhan green talent semakin besar sejalan dengan implementasi pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.
Mengutip laman resmi Prakerja, peluang pekerjaan yang membutuhkan green skills meningkat signifikan. Pada 2022, Bappenas memproyeksikan kebutuhan tambahan tenaga kerja green jobs adalah antara 1,8 hingga 4,4 juta per 2030. Angka ini dengan skenario kebutuhan green talents per tahun sekitar 250 ribu - 650 ribu.
Menurut Peta Okupasi Nasional Green Jobs KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), green jobs didefinisikan sebagai pekerjaan yang berkontribusi kepada pelestarian atau pemulihan lingkungan, dan mempromosikan pekerjaan yang layak melalui tugas khusus, keterampilan khusus, proses ramah lingkungan, dan/atau menghasilkan produk/jasa ramah lingkungan.
Di dalam Langkah Membumi Festival terdapat lebih dari 250 kolaborator yang terlibat, mencakup pemerintah, asosiasi, korporasi, ecopreneur, akademisi, komunitas dan media massa. Di antaranya ada 32 ecopreneur dan enam sustainability impact, merekalah ejawantah green talent pada masa kini.
Semakin seru, LMF juga mewadahi donasi bibit mangrove dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, program Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) Djarum Foundation, program rekening baru NeoBank, serta donasi pengunjung melalui platform CarbonEthics. Secara total terkumpul 2.018 bibit mangrove yang siap ditanam.
Langkah Membumi Festival yang berlangsung di Spark, Jakarta pada 2-3 November 2024 memang sudah berlalu. Tapi semoga semangat CollaborAction for the earth yang dipantik melalui acara ini terus berkelanjutan. Sampai jumpa pada LMF 2025!