Di COP29, Astra Angkat Inisiatif-inisiatif Dekarbonisasi
Grup Astra mengangkat inisiatif-inisiatif dekarbonisasi dalan Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau COP29 di Baku, Azerbaijan.
Tahun ini, Grup Astra kembali mendukung Paviliun Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Paviliun Indonesia pada COP29 ini mengangkat tema "Indonesia’s Sustainability Stronger Together".
Tema besar itu dikemas dalam empat sub-tema, yaitu Enhanced Ambition on Renewable Energy, Greater Actions on Indonesia’s Agriculture, Forestry and Other Land Uses (AFOLU) Sector, Robust and Inclusive Multi-stakeholders Climate Actions, dan Unlocking Innovative Climate Financing and Partnerships.
Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Gita Tiffani Boer turut menjadi narasumber dalam sesi talkshow di Paviliun Indonesia dengan topik Climate Actions, pada Senin (11/11). Direktur Energia Prima Nusantara sekaligus Group Legal Advisor Pamapersada Nusantara, Boy Gemino Kalauserang, juga menjadi pembicara dalam sesi Renewable Energy Leadership Forum, pada Selasa (12/11).
Direktur Astra Otoparts Ronny Kusgianta akan menjadi narasumber dalam sesi Climate Breakthroughs For Finance, Forest, and Waste pada Selasa (19/11). Adapun Executive Vice President Sustainability Astra Agro, Bandung Sahari, akan menjadi pembicara dalam sesi Collaborative Approaches for Climate Resilience and Carbon Sequestration, pada Kamis (21/11).
“Astra memulai langkah dalam perjalanan transisi untuk mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan secara komprehensif pada 2021. Hal tersebut dilanjutkan dengan meluncurkan Astra 2030 Sustainability Aspirations yang menjadi komitmen jangka menengah Astra melalui sepuluh aspirasi sustainability yang ingin dicapai pada tahun 2030 dan seterusnya,” ujar Gita dalam pernyataan tertulis, Selasa (12/11).
Turunkan Emisi
Pada 2023, Grup Astra berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 dari baseline 2019 sebesar 13,96%. Selain itu, Astra meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 44,63%, melakukan daur ulang dan recovery limbah padat hingga 98,67%, serta menjangkau penerima manfaat melalui program pengembangan masyarakat dengan 2,27 juta penerima manfaat.
"Dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di Grup Astra, berbagai inisiatif dilakukan dengan mengimplementasi upaya dekarbonisasi," kata Gita.
Inisiatif ini menghasilkan penghematan energi sebesar 668.000 MWh, pemakaian energi terbarukan sebesar 11,3 juta MWh dari photovoltaik (PV) surya, biomassa, renewable energy certificate (REC), dan carbon removal melalui fasilitas methane capture di sektor agribisnis. Grup Astra juga membeli kredit karbon dari Bursa Karbon Indonesia di unit bisnis lain.
"Grup Astra fokus pada upaya daur ulang dan recovery limbah padat dengan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular, seperti halnya refurbish, remanufacturing, dan recycle," ujarnya.
Untuk memberdayakan masyarakat sekaligus berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, Grup Astra melakukan carbon offset melalui socio-agroforestry. Hingga 2024, kontribusi socio-agroforestry telah memberikan dampak kepada 10.000 petani, dan menanam sebanyak lebih dari 1 juta pohon di atas lahan seluas 2.491 hektare.
Liputan khusus COP 29 Azerbaijan ini didukung oleh: