BMKG Siapkan 1.200 Alat Monitoring Cuaca Selama Periode Natal dan Tahun Baru
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyiagakan 1.200 alat monitoring cuaca dan pendeteksi gempa pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Hal tersebut diperlukan untuk mengantisipasi dampak puncak hujan di wilayah Sumatera dan Jawa pada Desember dan Januari.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan intensitas hujan diprakirakan meningkat 20% dibandingkan kondisi normal akibat fenomena La Nina lemah. Puncak hujan diprediksi terjadi pada akhir Desember di sebagian besar wilayah Sumatra dan Jawa, khususnya di bagian selatan.
Sementara wilayah Jawa bagian tengah hingga pesisir utara diperkirakan akan mengalami puncak hujan pada Januari 2025. Kemudian wilayah Sumatera dan Jawa, yang diprediksi akan mengalami mobilitas tinggi selama Nataru, berada dalam kondisi yang rentan terhadap cuaca ekstrem.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang berencana melakukan perjalanan, untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan selama perjalanan," ucapnya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (5/12).
Untuk itu, BMKG telah mempersiapkan posko siaga di berbagai lokasi strategis untuk mengantisipasi cuaca ekstrem selama periode mudik Nataru 2024. Posko utama BMKG berada di tingkat nasional di Kantor Pusat BMKG.
Selain itu, BMKG juga berkolaborasi mendirikan posko gabungan dengan Kementerian Perhubungan dan Kantor ASDP Dermaga Dua Pelabuhan Merak. Sebanyak 38 posko disiapkan di seluruh stasiun BMKG di 38 provinsi, sementara posko gabungan lainnya beroperasi di 13 pelabuhan dan 96 bandara, guna mendukung kelancaran arus mudik.