Penyebab Polusi, Populasi Kendaraan Jakarta Dua Kali Lipat dari Jumlah Penduduk

Image title
7 Januari 2025, 10:33
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (3/1/2025).
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (3/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan sumber pencemaran udara yang paling utama di Jakarta berasal dari transportasi yaitu sebesar 34 persen. Jakarta tercatat memiliki lebih dari 24 juta kendaraan bermotor.

Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Jakarta yang hanya sebesar 11,4 juta jiwa. Dengan kata lain kemungkinan besar satu orang memiliki lebih dari satu kendaraan.

"Kemudian ada mobil-mobil besar, yang seperti truck-bus yang kemudian berkontribusi menyebabkan kualitas udara jelek, yaitu sampai 30-40 persen," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Senin (6/1).

Dia mengatakan, sebesar 16 persen sumber polusi udara di Jakarta juga disumbang oleh aktivitas pabrik yang masih menggunakan ketel uap dengan bahan baku batubara. Selain itu, polusi udara juga disebabkan open burning atau pembakaran sampah secara terbuka.

Hanif mengatakan open burning berkontribusi sebesar 13% terhadap pencemaran udara dan berpotensi mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat. Untuk itu, ia meminta Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengatasi permasalahan open burning khususnya di wilayah Jakarta.

"Tidak boleh lagi open burning di Jakarta. Ini penting sekali untuk menjamin kualitas udara Jakarta bersih," ujar Hanif

Dalam jangka pendek, Hanif mengatakan, Kementerian LH bersama dengan beberapa pihak terkait melakukan penerapan teknologi mitigasi cuaca, seperti operasi modifikasi cuaca (OMC). Hal itu bertujuan untuk mengurangi konsentrasi polusi udara di langit Jakarta dan mengurangi dampak burukmua yang terperangkap dalam lapisan inversi di antara gedung-gedung tinggi.

"Operasi modifikasi cuaca atau OMC perlu kita pertimbangkan untuk kita lakukan. Dengan OMC kita harapkan awan yang tidak terlalu bagus bisa kita turunkan ke bumi," ucapnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...