Kenapa Indonesia Sering Alami Cuaca Ekstrem? Ini Penjelasan BMKG

Ringkasan
- Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 mencapai US$ 16,5 miliar, meningkat 10% dari sebelumnya.
- TEI ke-40 akan diselenggarakan pada 15-19 Oktober 2025 dan menargetkan 1.500 peserta pameran, 5.000 pembeli, dan 30.000 pengunjung.
- TEI sebagai ajang promosi produk Indonesia, memperluas akses pasar global, dan meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang kompetitif dan inovatif.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi cuaca ekstrem. Terdapat beberapa faktor yang membuat perubahan cuaca ekstrem sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan salah satu penyebab kondisi cuaca ekstrem sering terjadi karena kondisi geografis Indonesia yang sangat kompleks. Indonesia dihimpit oleh dua Samudra dan dua Benua raksasa.
“Indonesia satu-satunya wilayah yang berada di antara dua Samudra yaitu Samudra pasifik dan Samudra Hindia, diantara dua benua yang cukup besar, dan berada di equator,” ujar Dwikorita dikutip dari tayangan video di Instagram BMKG, Kamis (20/2).
Dwikorita mengatakan kondisi geografis Indonesia membuat fenomena cuaca akan sangat banyak dan sulit untuk diprakirakan atau diprediksi. Kondisi cuaca di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberadaan Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Benua Asia, dan Benua Australia.
“Sehingga cepat sering berubah, kita ini pulau-pulau kecil di tengah laut yang luas sehingga fenomena itu yang sangat kompleks dan cepat berubah," ujarnya.
Menurut dia prakiraan cuaca dan iklim di wilayah seperti Indonesia tergolong sulit. Tingginya tingkat kesulitan tersebut membuat banyak peneliti asing tertarik untuk mempelajari cuaca di Indonesia.