Pemerintah Beri Sanksi 1.329 Perusahaan Terkait Kinerja Pengelolaan Lingkungan

Image title
25 Februari 2025, 01:02
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq
ANTARA FOTO/Aprillio Akba
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq

Ringkasan

  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menilai 1.329 perusahaan berkinerja buruk (hitam dan merah) dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER), dan akan dikenakan sanksi administrasi.
  • Pelaksanaan PROPER bertujuan untuk mendorong upaya mitigasi, pelaporan mandiri, dan perlindungan keanekaragaman hayati dalam pengelolaan lingkungan oleh perusahaan.
  • PROPER 2023-2024 mencatat pencapaian positif seperti penurunan emisi hingga 139 juta ton emisi karbondioksida equivalen, peningkatan eco-inovasi, dan pengelolaan limbah secara efektif.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sebanyak 1.329 perusahaan tercatat berstatus hitam dan merah dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) pada 2023-2024. Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi administrasi kepada 1.329 perusahaan tersebut.

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) adalah program yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menilai kinerja perusahaan dalam mengelola lingkungan

Penilaian PROPER 2023-2024 dilakukan terdapat 4.495 perusahaan. Sebanyak 85 perusahaan, kata dia, mendapatkan status emas, sebanyak 227 mendapat status hijau, 2.649 berstatus biru, dan merah bagi 1.313 perusahaan. Sebanyak 164 ditangguhkan karena penegakan hukum, katanya, dan 41 perusahaan tidak beroperasi.

 "PROPER yang warnanya merah dan hitam akan mendapat sanksi pemerintah. Ada sanksi administrasi yang harus dipenuhi," katanya.

Tetapi pihaknya tetap berupaya untuk membina perusahaan-perusahaan ini agar menjadi lebih baik. Hanif menilai pendekatan berupa pembinaan harus dikedepankan dan jalur hukum adalah cara terakhir, dan hukuman tidak perlu apabila pembinaan dapat menjawab tantangan dalam pengelolaan lingkungan.

Jika pembinaan dari pihaknya tidak ditaati, kata dia, ada risiko bagi perusahaan untuk terkena hukum pidana. Dia menyebutkan waktu pembinaan selama tiga bulan dan pengawasan juga sudah mulai dibuat lebih intensif.

Pihaknya selalu mendorong peserta PROPER untuk melakukan upaya mitigasi, mengukur, melaporkan kinerja pengelolaan lingkungan secara mandiri yang meliputi efisiensi energi, penurunan emisi, penghematan air, pemanfaatan limbah B3 dan limbah non-B3, serta perlindungan keanekaragaman hayati.

Hanif menilai pencapaian peringkat emas pada PROPER bukan hal yang mudah. Oleh karena itu dia mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang mampu mencapai titik temu atau harmonisasi antara bisnis dan upaya menjaga lingkungan.

Dia berharap penghargaan ini menjadi tren yang memotivasi korporasi untuk menjadi semakin baik dalam menjaga lingkungan.

Menurut Hanif, PROPER 2023-2024 berhasil tekan emisi hingga 139 juta ton emisi karbondioksida equivalen (CO2eq). Pada 2024, dia mengatakan, tercatat 1.762 eco-inovasi telah dilahirkan oleh perusahaan atau meningkat sebesar 47% jika dibandingkan tahun 2023 sebesar 1.193 inovasi.

 “Tahun 2024, Eco Inovasi berhasil mencapai berbagai pencapaian signifikan, mulai dari penghematan energi sebesar 443,92 juta GJ, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 139,81 juta ton CO2eq, penurunan emisi konvensional sebesar 23,73 juta ton,” ujarnya.

 Hanif mengatakan, Eco Inovasi juga mampu mereduksi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) mencapai 106,79 juta ton.  Selain itu, Eco Inovasi juga mendorong adanya pengelolaan Reduce, Reuse, Recycle (3R) untuk limbah Non B3 senilai 52,89 juta ton, efisiensi penggunaan air sebesar 472,91 juta m kubik, penurunan beban pencemaran air sebesar 15,60 juta ton, hingga dilakukannya berbagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...