TNBBS: 7.000 Hektare Lahan Hutan Konservasi Suoh Lampung Dirambah Petani Kopi


Kepala Bidang (Kabid) Wilayah II Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), San Andre, mengatakan setidaknya seluas 7.000 hektare lahan kawasan hutan konservasi di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat telah dirambah. Lahan seluas 7.000 hektare tersebut kini berisi pondok singgah para perambah yang rata-rata mengusahakan perkebunan jenis tanaman kopi.
"Ada juga kawasan di Kecamatan Sekincau, namun belum terdata," ujar dia di Lampung Barat, seperti dikutip dari Antara, Senin (28/4).
Dia mengatakan, harga kopi yang mahal memicu petani untuk melakukan ekspansi lahan. Namun ekspansi tersebut merambah juga ke taman nasional. Para petani menghilangkan tanaman asli di taman nasional agar tanaman kopi tidak tertutup tanaman tajuk tinggi.
"Dari 7.000 hektare hanya tersisa beberapa area kecil, terutama di lembah yang tanaman tajuk tingginya masih tersisa. Sebab area itu tidak bisa ditebang oleh perambah, yang ditebang biasa yang daerah datar dan dibuat perkebunan kopi," ucap dia.
Ia mengatakan komposisi domisili para perambah terdiri atas warga dengan kartu tanda penduduk (KTP) Lampung Barat dan ada yang domisili luar Lampung Barat. Dia berharap pemerintah desa bisa membantu proses pencatatan tersebut/
Data TNBBS mencatat sebanyak 1.923 perambah berada di lokasi rawan konflik harimau Sumatra di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Mereka berada di di tiga desa, yaitu Sukamarga, Ringin Sari, dan Tugu Ratu.