Gubernur Pramono: Jakarta Kota Pesisir Global
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan menempatkan Jakarta sebagai kota pesisir global yang berkontribusi terhadap keberlanjutan regional dan global. Hal ini diungkapkan Pramono saat pembukaan Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia - Network of Local Governments (PNLG) 2025, pada Selasa (16/9).
Forum ini akan berlangsung hingga 18 September mendatang. Tahun ini, PNLG mengusung tema ‘Menuju Ekonomi Biru yang Berkelanjutan dan Inklusif: Menghubungkan Iklim, Alam, dan Energi’.
Pramono akan memperkuat skema Pengelolaan Pesisir dan Laut Terpadu atau Integrated Coastal Management (ICM), sebagai strategi menghadapi rob, banjir, dan melindungi ekosistem laut.
“Menghubungkan aksi iklim, konservasi alam, dan transisi energi merupakan hal penting untuk membangun ketahanan dan inklusivitas di komunitas pesisir,” kata Pramono, dalam pembukaan PNLG 2025, di Jakarta, Selasa (16/9).
Dirinya menambahkan, isu pesisir dan laut bukan sekadar isu lingkungan. Ada aspek ekonomi, sosial, dan keamanan kawasan yang bisa terdampak.
Selain ICM, akselerasi ekonomi biru dan kolaborasi regional juga dibutuhkan untuk menjawab persoalan tersebut. Kolaborasi regional, terutama dalam mitigasi perubahan iklim dan konservasi biodiversitas laut. Hal ini juga disebutkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dalam kesempatan yang sama.
“Melalui kolaborasi ini, kita membangun jejaring kuat dan mempererat koneksi lintas pemangku kepentingan. Kualitas ekosistem meningkat, sekaligus menjaga keindahan pesisir dan laut secara berkelanjutan,” tutur Hanif.
Forum Kerja Sama Regional
Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) merupakan mekanisme kerja sama regional utama, bagi 11 negara anggota dan 21 mitra non negara.
Negara anggota tersebut adalah Indonesia, Cina, Jepang, Korea Selatan, Kamboja, Singapura, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Timor Leste.
Dengan jejaring di PNLG dan PEMSEA Network of Learning Center (PNLC), penerapan ICM akan diperkuat. Skema ini sudah terbukti efektif mendorong sinergi pembangunan dan perlindungan ekosistem pesisir.
