Semen Merah Putih Manfaatkan Microalgae Untuk Serap Emisi Karbon
Semen Merah Putih mengembangkan pemanfaatan microalgae untuk mengurangi jejak karbon sekaligus menghadirkan material bangunan yang lebih efisien dan hijau.
Head of Marketing Semen Merah Putih, Nyiayu Chairunnikma mengatakan, eksplorasi terhadap solusi inovatif adalah satu satunya cara mendukung keberlanjutan industri konstruksi.
“Semen Merah Putih selalu berkomitmen untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam mendorong keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap pembangunan yang berwawasan lingkungan,” ungkap Ayu dalam pernyataan resmi, Selasa (23/9).
Penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan microalgae secara inheren mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan biomassa dengan produktivitas 50 kali lebih tinggi dibandingkan tumbuhan darat pada umumnya.
Senada dengan penemuan ini Ayu menjelaskan, organisme mikroskopis memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan. Microalgae tidak hanya mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar yakni 10 - 50 kali dari rata-rata 1 pohon, tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif di berbagai sektor, mulai dari pangan, energi, hingga material konstruksi ramah lingkungan.
Ayu menuturkan, microalgae memang bukan material konstruksi, tetapi pihaknya menilai perannya sangat signifikan dalam konteks keberlanjutan. Organisme ini mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah 10-20x dibanding pohon dan masa tunggu yang hanya 4 minggu.
"Lebih singkat dibanding menunggu pohon dewasa, sehingga dapat menjadi solusi cepat dalam mengurangi emisi yang dihasilkan dari aktivitas industri, termasuk konstruksi. Bagi Semen Merah Putih, pemanfaatan terhadap alternatif ramah lingkungan seperti microalgae adalah bagian dari komitmen kami untuk mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan tanggung jawab lingkungan,” ungkap Ayu.
